Jumat, 15 Agustus 2025

BUKU PAKET ER KURIKULUM MERDEKA MATA PELAJARAN SENI RUPA

KELAS 7 

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari bab ini, peserta didik diharapkan dapat:

1. Menganalisis konsep menggambar dan unsur-unsur seni rupa dengan memperhatikan prinsip rupa dalam menggambar.

2. Mengaplikasikan berbagai bahan dan alat dalam menggambar.

3. Mengekspresikan gagasan dengan menggunakan teknik dan langkah-langkah yang tepat dalam menggambar.

Lingkungan alam sekitar, baik berupa benda mati maupun benda hidup, misalnya bunga seperti yang ditunjukkan gambar di atas, dapat dijadikan sebagai inspirasi atau gagasan yang akan dituangkan di atas kertas, kain kanvas, atau media lainnya sebagai karya seni rupa. Makna dari kalimat tersebut adalah gagasan merupakan hal utama dalam proses penciptaan karya seni rupa, termasuk menggambar. Gagasan atau ide merupakan hasil pikiran manusia yang mengarahkan kepada perilaku, baik ucapan maupun tindakan.

Manusia sebagai makhluk berbudaya senantiasa berpikir untuk mendapat ide atau gagasan. Setelah mendapatkan ide atau gagasan, mereka kemudian melakukan suatu kegiatan. Aktivitas atau kegiatan dapat berupa ucapan atau tindakan yang menghasilkan karya seni rupa. Kegiatan seni rupa dapat merepresentasikan suatu objek tertentu dengan cara menggoreskan pena atau pensil ke dalam kertas. Kegiatan tersebut disebut dengan menggambar. Bagaimanakah sejarah dan konsep menggambar unsur-unsur rupa serta prinsip-prinsip komposisi? Mari kita pelajari materi berikut.

A. Sejarah dan Konsep Menggambar

Pada awal kemunculannya, gambar merupakan bahasa universal yang digunakan oleh manusia prasejarah. Hal ini dapat dibuktikan dengan penemuan gambar yang terdapat pada dinding-dinding gua. Selain digunakan sebagai alat komunikasi, gambar-gambar pada dinding gua tersebut biasanya digunakan untuk merencanakan strategi berburu.

Bahasa gambar yang sudah digunakan sejak zaman purba juga digunakan sebagai ungkapan ekspresi. Pengungkapan ekspresi merupakan perwujudan imajinasi dari ide atau gagasan yang diungkapkan dalam bentuk gambar.

Pada perkembangan selanjutnya, dinding gua bukanlah satu- satunya media untuk menggambar. Media menggambar mulai berkembang pada abad ke-14 hingga ke-15, disusul dengan munculnya seniman yang mulai berkarier melalui gambar. Beberapa seniman dengan karya yang terkenal pada abad tersebut adalah Michelangelo dan Leonardo da Vinci.

Di Indonesia, seniman yang berkarier di dunia gambar muncul pada abad ke-17. Seniman yang terkenal pada abad itu adalah Raden Saleh. Salah satu karyanya yang cukup terkenal adalah lukisan berjudul Penangkapan Diponegoro (1857). Selanjutnya, pada awal abad ke-18, mulai banyak seniman yang berkarier mengikuti jejak Raden Saleh, antara lain Abdullah Suriosubroto, Affandi Koesoema, Agus Djaya, S. Sudjojono, Basuki Abdullah, dan Dullah Suleiweh. Salah satu maestro yang namanya masih harum hingga sekarang adalah Affandi. Karyanya, lukisan Self Portrait I. 1981, pernah diabadikan dalam prangko seri seniman Indonesia di tahun 1997.

Seiring berkembangnya zaman, gaya atau aliran yang ada pada lukisan juga turut berkembang sebagai proses revolusi dari cara berpikir manusia. Proses berkembangnya cara berpikir manusia dapat memengaruhi kegiatan menggambar.

Menggambar merupakan kegiatan menggores pada sebuah permukaan yang melibatkan penglihatan dan gerakan tangan yang terstruktur. Menggambar hendaknya dilakukan dengan gerakan tangan halus dan penuh perasaan, namun dapat juga disesuaikan dengan suasana hati. Contohnya, saat suasana hati sedang baik, hasil goresan pensil cenderung tebal dan bervariasi. Adapun saat muncul rasa takut, hasil goresan cenderung tipis.

Proses menggambar menuntut objektivitas, baik bentuk maupun warna. Secara garis besar bentuk benda dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu bentuk geometris dan nongeometris. Kedua bentuk tersebut dapat dilihat pada bentuk dasar flora, fauna, dan alam benda.

Flora merupakan istilah lain untuk tumbuh-tumbuhan, fauna adalah istilah lain untuk hewan, dan alam benda merupakan benda- benda yang berasal dari alam. Namun, alam benda ada juga yang dibuat oleh manusia menggunakan bahan-bahan yang diambil dari alam. Alam benda yang dimaksud adalah benda yang memiliki dimensi panjang, lebar, dan tinggi, atau benda yang memiliki ruang. Alam benda dapat berupa gelas, cangkir, mangkuk, dan piring yang memiliki bentuk dasar silindris. Selain bentuk dasar silindris, ada bentuk kubistis, dan bentuk nongeometris atau bentuk bebas.

B. Unsur-Unsur Rupa

Dalam proses menggambar objek geometris dan nongeometris berupa flora, fauna, dan alam benda, agar mendapatkan hasil yang baik, diperlukan unsur-unsur rupa dan prinsip-prinsip komposisi.

Unsur-unsur rupa tidak hanya dapat digunakan dalam menggambar, tetapi dapat juga digunakan dalam proses berkarya seni yang lain, seperti melukis, mendesain, dan membatik. Unsur- unsur rupa antara lain titik, garis, bidang, bentuk, ruang, tekstur, warna, dan gelap terang.

Dengan mengomposisikan unsur-unsur rupa secara baik dan menerapkan prinsip-prinsip komposisi, akan terwujud gambar yang sesuai keinginan dan dapat dinikmati keindahannya. Mari kita bahas unsur-unsur tersebut satu per satu.

1. Titik

Titik merupakan unsur paling sederhana dalam seni rupa. Setiap orang mampu membuat unsur ini, tetapi tidak semua

orang dapat mengomposisikannya dengan sangat baik. Walaupun memiliki bentuk yang sederhana, titik memiliki peran yang cukup penting dalam karya seni. Sebagai contoh, dalam menggambar, apabila titik disusun dengan rapat dan memiliki sedikit rongga, akan memberikan kesan gelap pada objek yang digambar. Begitu pula sebaliknya, jika susunan kerapatan titik tidak terlalu rapat, akan memberikan kesan terang. Teknik menggambar yang mengomposisikan unsur ini adalah teknik pointilis.

2. Garis

Garis merupakan susunan dari jalinan titik-titik yang sama besar, memiliki dimensi memanjang, dan berarah. Garis mempunyai berbagai macam jenis, antara lain garis vertikal (a), garis horizontal (b), garis diagonal (c), garis melengkung (d), garis zig-zag (e). garis berombak (f), dan garis spiral (g). Garis vertikal, horizontal, diagonal, dan zig-zag memberikan kesan jelas, mencolok, keras, dan tegas pada gambar. Sementara itu, garis melengkung dan berombak memberikan kesan luwes, lembut, dan fleksibel.

3. Bidang

Bidang terbentuk karena adanya rangkaian garis yang memiliki dimensi panjang dan lebar. Bidang dibedakan menjadi dua, yaitu bidang geometris dan bidang nongeometris. Bidang geometris memiliki bentuk yang terstruktur dan teratur. Adapun bidang nongeometris merupakan kebalikan dari bidang geometris, yaitu memiliki bentuk yang tidak beraturan dan tidak terukur.

4. Bentuk

Bentuk adalah gambaran, wujud. ataupun susunan yang berkaitan dengan bidang beruang serta memiliki dimensi panjang lebar, dan tinggi. Seperti bidang, bentuk juga dapat dibedaka menjadi dua, yaitu bentuk geometris dan bentuk nongeometris Contoh bentuk geometris antara lain balok, silinder, piramic kerucut, dan bola. Sementara itu, contoh bentuk nongeometr adalah bebatuan dan karang. Pada dasarnya, bentuk mem pengertian sebagai wujud fisik yang dapat dilihat. ensb

5. Ruang

Ruang sering dianggap sebagai suatu unsur yang khayal. Hal ini karena kehadirannya hanya dapat dihayati dengan benda atau garis dan bidang yang berbeda di atas selembar kertas. Secara fisik, ruang juga diartikan sebagai rongga yang terbatas ataupun tidak terbatas. Oleh karena itu, dalam menggambar, unsur ruang sering tidak dianggap memiliki batasan fisik.

Dalam gambar yang sifatnya dua dimensi, yaitu dimensi panjang dan lebar, unsur ruang pada gambar bersifat maya karena itu disebut sebagai ruang maya. Contoh dari ruang maya adalah media sosial yang ada di gawai atau smartphone karena tidak lagi dianggap memiliki batasan secara fisik.

6. Tekstur

Tekstur merupakan nilai atau keadaan permukaan dari suatu benda, baik kasar maupun halus. Dalam seni rupa, nilai permukaan dibagi menjadi dua, yaitu nyata dan semu. Jika keadaan dari suatu benda dilihat atau diraba memiliki kesamaan, nilai dari permukaan itu adalah nyata. Sebaliknya, apabila nilai permukaan tidak memiliki kesamaan ketika dilihat dan diraba, nilai permukaan itu adalah semu.

Tekstur nyata dalam menggambar maupun melukis dapat dilihat dan dirasakan saat menggoreskan pensil ataupun menyapukan kuas pada bidang gambar. Goresan ataupun sapuan kuas yang kasar dan tidak teratur dapat memberikan kesan ekspresif pada karya yang dibuat sehingga menghasilkan tekstur nyata. Adapun tekstur semu dapat dibuat menggunakan goresan ataupun sapuan kuas yang halus, terarah, dan memperlihatkan gelap terang.

7. Warna

Warna merupakan pantulan cahaya yang tampak dari proses pelepasan selektif terhadap panjang gelombang pada kisaran tertentu. Warna juga dapat timbul dari gejala alam, seperti sorotan cahaya yang dipantulkan oleh berlian dan pelangi. Warna juga terdapat pada pigmen. Pigmen adalah zat pemberi warna. Pigmen warna dapat dijumpai pada cat akrilik, cat minyak, dan cat air. Pewarna yang digunakan untuk menggambar antara lain pastel, pensil warna, krayon, dan tinta. Unsur warna dikelompokkan menjadi tiga, yaitu warna primer, sekunder, dan tersier.

a. Warna primer

Warna primer atau warna pokok merupakan warna utama. Artinya, warna-warna yang diperoleh bukanlah dari percampuran warna lain. Dengan kata lain, warna primer merupakan induk warna. Jenis warna primer adalah merah, biru, dan kuning.

b. Warna sekunder

Warna sekunder atau warna kedua terbentuk karena adanya percampuran dua warna primer. Contohnya, warna biru dan kuning dicampur akan menghasilkan warna hijau. Warna kuning dan merah dicampurkan akan menjadi warna jingga. Warna merah dan biru dicampur menjadi warna ungu. Ketiga warna tersebut (hijau, jingga, dan ungu) disebut sebagai warna sekunder.

c. Warna tersier

Warna tersier atau warna ketiga adalah warna yang terbentuk dari percampuran warna primer dan sekunder atau campuran dari ketiga warna primer. Sebagai contoh, warna merah, kuning, dan biru dicampur akan menjadi warna cokelat. Kemudian warna kuning dan jingga jika dicampur akan menghasilkan warna jingga kekuningan.

8. Gelap terang

Gambar atau lukisan akan tampak jelas apabila terdapat bagian terang dan gelap. Jika menampilkan bagian gelap atau terang saja. gambar atau lukisan tersebut tidak tampak jelas. Artinya, gambar atau lukisan tersebut tidak dapat dinikmati keindahan objek yang digambarkan ataupun dilukiskannya. Oleh karena itu, agar dapat dinikmati keindahannya, hendaknya gambar atau lukisan tersebut memuat unsur gelap dan terang.

Benda atau keadaan alam akan tampak terang apabila terkena cahaya. Begitu pula sebaliknya, benda atau keadaan alam akan tampak gelap apabila tidak terkena cahaya. Jadi, unsur gelap terang ini ditentukan oleh arah datangnya cahaya. Dengan kata lain, gambar atau lukisan yang baik seharusnya terdapat bagian yang gelap dan bagian yang terang. Dalam gambar atau lukisan, kesan gelap terang dapat diwakilkan dengan perbedaan warna hitam dan putih atau warna tua dan muda.

C. Prinsip-prinsip Komposisi

Prinsip-prinsip komposisi merupakan wujud pengorganisasian dari unsur-unsur seni rupa. Unsur-unsur seni rupa diorganisasikan sehingga tercipta sebuah karya seni yang indah. Prinsip-prinsip ini disebut juga sebagai kaidah yang menjadi aturan dalam membuat karya, seperti gambar atau lukisan, bahkan karya seni rupa lainnya. Prinsip komposisi antara lain keseimbangan, keselarasan, kesebandingan, irama, dominasi, dan kesatuan. Mari kita bahas lebih lanjut.

1. Keseimbangan

Keseimbangan dalam bahasa Inggris adalah balance, artinya suatu keadaan atau kesamaan yang saling berhadapan dan memberikan kesan seimbang berdasarkan intensitas karyanya. Keseimbangan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu keseimbangan simetris dan asimetris. Keseimbangan simetris adalah pembagian atau susunan objek yang di kedua sisinya setangkup atau sama besar. Adapun keseimbangan asimetris pembagian di kedua sisinya tidak sama besar.

2. Keselarasan

Keselarasan atau dalam bahasa Inggris adalah harmony. artinya susunan yang dianggap seimbang dan memiliki keserasian. Contohnya, untuk menentukan objek gambar dengan bentuk dasar silindris, objek yang cocok dijadikan model gambar adalah cangkir, kaleng minuman, dan botol jus. Dari ketiga objek tersebut. terdapat keserasian dari bentuknya. Untuk menciptakan harmoni atau keselarasan, ketiga objek tersebut dapat disusun dengan botol jus berada di belakang, kemudian kaleng minuman berada di depan botol jus, dan yang paling depan adalah cangkir.

3. Kesebandingan

Kesebandingan atau proporsi merupakan hubungan antarbagian dan bagian serta bagian dengan keseluruhan. Dalam bahasa Inggris. kesebandingan adalah proportion. Prinsip kesebandingan dapat dikaitkan sebagai pertimbangan penilaian keindahan dan ukuran pada karya seni yang dibuat. Hal inilah yang menjadikan prinsip kesebandingan dan prinsip yang lain berhubungan erat.

Prinsip kesebandingan dapat diibaratkan dengan susunan garis vertikal yang dapat memberikan kesan tinggi dan ramping. Adapun susunan garis horizontal dapat memberikan kesan pendek dan lebar.

4. Irama

Prinsip irama dalam seni rupa merupakan urutan atau pengulangan dalam unsur-unsur rupa. Irama dalam bahasa Inggris adalah rhythm. Irama merupakan unsur yang dapat diperoleh melalui repetitive, alternative, progressive, dan flowing.

a. Repetitive

Repetitive atau repetitif merupakan pengulangan yang diperoleh dengan cara mengulang-ulang unsur. Repetitif terdiri atas susunan unsur yang memiliki kesamaan bentuk, ukuran, ataupun warna yang diaplikasikan sehingga menghasilkan irama yang menjenuhkan, tertib, dan menoton.

b. Alternative

Gambar 1.16 Repetitive atau repetitif.

Alternative atau alternatif adalah bentuk irama yang tercipta dengan dua atau lebih unsur rupa disusun secara bergantian. Contohnya, susunan garis zig-zag dengan garis gelombang yang disusun secara bergantian. Selain itu, susunan persegi panjang dan segi empat yang disusun secara bergantian.

c. Progressive

Progressive atau progresif adalah pengulangan yang menunjukkan perkembangan yang berangsur-angsur atau bertingkat. Contohnya, pengulangan titik yang bertingkat membesar menjadi sebuah lingkaran.

d. Flowing

Flowing merupakan pengulangan dalam irama yang mengalun terjadi karena adanya susunan garis-garis berombak dan mengalir berkesinambungan.

5. Dominasi

Dominasi atau dominan adalah bagian dari sebuah susunan yang salah satu objeknya ditekankan paling utama atau mempunyai banyak pengaruh. Pengaruh tersebut menitikberatkan pada pusat perhatian (point of interest). Contohnya, ada sebuah susunan pensil berwarna putih, tetapi di dalam susunan tersebut terdapat satu pensil berwarna merah muda dengan ukuran yang berbeda. Maka, pensil yang berwarna merah muda menjadi pusat perhatian di antara pensil lainnya.

6. Kesatuan (Unity)

Kesatuan adalah prinsip komposisi yang menampilkan kesan utuh dalam suatu susunan atau hubungan antarunsur rupa dan pengaplikasian prinsip komposisi. Kesan utuh pada prinsip kesatuan dapat ditandai dengan susunan unsur-unsur rupa yang menyatu dalam proses penyusunannya. Dalam bahasa Inggris, kata kesatuan disebut juga sebagai unity.

D. Bahan, Alat, dan Teknik dalam Menggambar

Menggambar adalah perwujudan ide atau gagasan berdasarkan objek yang diaplikasikan menggunakan media menggambar. Media yang digunakan dalam menggambar adalah bahan, alat, dan teknik. Media adalah sarana dan prasarana yang digunakan dalam proses menggambar. Mari kita bahas satu per satu.

1. Bahan

Bahan merupakan medium berupa benda atau barang yang digunakan dalam menggambar. Dalam proses penggunaannya, medium merupakan bahan habis dalam sekali pakai. Beberapa bahan untuk menggambar adalah pensil, pensil warna, krayon, kapur, tinta, cat air, dan spidol. Adapun bahan yang digunakan sebagai bidang untuk menggambar adalah kertas gambar. Kertas gambar memiliki banyak jenis, tetapi yang sering digunakan menggambar adalah kertas BC, kertas HVS, dan kertas akuarel.

2. Alat

Alat adalah barang atau benda yang digunakan dalam menggambar. Dalam proses penggunaannya, alat tidak habis dalam satu kali pakai atau bisa digunakan kembali. Adapun alat- alat yang digunakan dalam menggambar adalah kuas, pena, palet, dan tempat air.

3. Teknik

Teknik adalah cara-cara yang digunakan dalam proses menggambar. Teknik yang dapat digunakan dalam menggambar. antara lain teknik arsir, teknik dusel, teknik pointilis, teknik akuarel, dan teknik plakat.

a. Teknik arsir

Arsir merupakan teknik menggambar yang menggunakan aldsunsur garis yang disejajarkan atau dipersilangkan dalam rangka membentuk objek gambar. Jika menggunakan pensil, mata pensil harus runcing dan digunakan dalam posisi tegak. Dalam teknik arsir terdapat tujuh jenis arsiran, yaitu arsir vertikal. horizontal, diagonal, spiral, silang vertikal horizontal, silang diagonal, dan kombinasi.

b. Teknik dusel

Dusel adalah teknik menggambar yang menggunakan pensil dengan posisi pensil miring atau bahkan sejajar dengan kertas gambar dalam rangka membentuk objek gambar Kekhasan teknik dusel terletak pada goresannya. Pada tekn dusel, goresan tidak secara jelas membentuk garis, namu kesan garis dapat terlihat walaupun sedikit samar. Sama halnya seperti teknik arsir, teknik dusel juga memiliki tujuh teknik yaitu dusel vertikal, horizontal, diagonal, spiral, silang vertika horizontal, silang diagonal, dan kombinasi.

c. Teknik pointilis

Pointilis merupakan teknik menggambar yang menggunakan unsur titik sebagai bagian dari pembentukan objek gambar. Alat yang cocok digunakan dalam teknik pointilis adalah pena gambar. Menggambar menggunakan teknik ini memerlukan waktu yang cukup lama karena membutuhkan ketelitian dan kesabaran yang murtinggi. Namun, gambar yang dihasilkan sangat memuaskan.

Cara mengaplikasikan teknik pointilis adalah dengan menekan Kujung pena ke kertas gambar sehingga membentuk sebuah titik. Joe Apabila tingkat kerapatan titik sangat rapat, akan menghasilkan kesan gelap. Sebaliknya, apabila tingkat kerapatan titik renggang. akan menghasilkan kesan terang pada objek yang digambar.

d. Teknik akuarel

Akuarel adalah teknik menggambar yang khusus menggunakan bahan cat air atau tinta gambar. Teknik ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu teknik basah dan teknik kering. Pada teknik basah, medium kertas akan dibasahi terlebih dahulu menggunakan air, kemudian kuas yang telah dibubuhi cat disapukan ke atas kertas. Cat akan bergerak sendiri menyebar mengikuti air yang sebelumnya telah disapukan pada kertas. Pada teknik kering. medium kertas tidak dibasahi terlebih dahulu. Namun, kertas akan diwarnai dalam keadaan kering, kemudian kuas yang telah dibubuhi cat disapukan secara tipis dan berangsur.

e. Teknik plakat

Teknik plakat atau lebih sering disebut dengan teknik blok merupakan teknik menggambar yang menggunakan media cat akrilik, cat minyak, dan cat air. Penggunaan cat sebagai bahan dalam teknik ini cukup kental sehingga dalam satu kali sapuan akan menutup objek gambar. Untuk teknik yang menggunakan medium cat air, cat air hanya perlu dilarutkan dengan sedikit air saja. Hal ini karena cat air memiliki kesan transparan ketika dilarutkan pada air dan disapukan ke kertas.

E. Prosedur-Prosedur dalam Menggambar

Pada umumnya, diperlukan objek gambar ketika menggambar Objek gambar dapat berupa flora, fauna, dan alam benda. Sebelum menggambar, kamu perlu mengetahui langkah-langkah dalam menggambar. Mari kita bahas satu per satu.

1. Menyiapkan media yang akan digunakan

Tahap ini termasuk langkah yang cukup penting dalam menggambar. Apabila salah satu dari media yang akan digunakan terlewatkan, akan terjadi kesulitan pada saat proses pengerjaannya Media menggambar berupa bahan, alat, dan penentuan teknik yang akan digunakan.

2. Menentukan ide atau gagasan mengenai objek yang digambar Setelah menyiapkan media, langkah selanjutnya adalat mencari gagasan tentang objek yang akan digambar. Objek yang digambarkan dapat berupa flora, fauna, ataupun alam benda. 3. Mengamati terlebih dahulu objek yang akan digambar

Langkah selanjutnya adalah proses mengamati objek gambar Mengamati objek gambar dapat dilakukan dengan cara pengamatan secara langsung atau juga melihat gambar atau hasil foto. Kegiatan pengamatan perlu dilakukan secara berulang agar bentuknya dapa divisualisasikan dengan baik. Untuk mempermudah pengamatan kamu harus berkonsentrasi pada satu objek atau lebih dari satu objek, tetapi masih memiliki satu kesatuan.

4. Membuat sketsa gambar

Setelah melakukan pengamatan terhadap objek gambar, goreskan secara tipis gambar objek tersebut ke medium yang sudah disiapkan. Goresan tipis dapat mempermudah dalam membuat sketsa. Sketsa tersebut kemudian menjadi sketsa gambar yang siap dilanjutkan ke langkah berikutnya.

5. Menentukan arah pencahayaan (gelap terang)

Penentuan arah pencahayaan akan memberikan kesan gelap terang pada objek gambar. Dari sisi objek yang terkena banyak cahaya, objek gambar akan memiliki kesan terang. Begitu juga sebaliknya, apabila objek tidak terkena banyak cahaya, objek gambar memiliki kesan gelap. Penentuan arah cahaya ini dapat ditentukan dengan memberikan tanda pada bagian yang terang atau gelap menggunakan pensil atau pensil warna.

6. Mewarnai gambar dengan teknik yang sudah ditentukan Langkah berikutnya adalah mewarnai gambar dengan teknik yang sudah ditentukan pada langkah sebelumnya. Teknik yang dapat digunakan adalah teknik arsir, dusel, pointilis, akuarel, dan

plakat. Penentuan teknik ini dapat disesuaikan dengan bahan atau alat yang digunakan. Sebagai contoh, teknik arsir dan dusel dapat digunakan dengan alat pensil dan pensil warna.

7. Tahap penyelesaian akhir

Setelah objek gambar diwarnai sesuai dengan contoh obje gambar, langkah selanjutnya adalah memperhatikan objek gamba secara keseluruhan dan memberikan sedikit sentuhan akhir pada gambar tersebut. Sentuhan akhir ini dapat berupa pemberian deta gambar supaya hasil gambar tampak menarik dan bagus.


BAB 2

Mendesain Ragam Hias

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari bab ini, peserta didik diharapkan dapat:

1. Menganalisis konsep desain ragam hias dan jenis-jenis ragam hias.

2. Mendesain pola ragam hias dengan mengaplikasikan bahan dan alat dalam mendesain ragam hias.

3. Mengekspresikan gagasan pola ragam hias dengan teknik dan langkah-langkah yang tepat dalam mendesain ragam hias.

Kata Kunci

Desain, ragam hias, bahan, alat, teknik, dan prosedur.

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki beragam suku bangsa, daerah, agama, adat istiadat, dan kebudayaan. Hal ini telah mewariskan beragam karya seni secara turun-temurun. Hasil karya seni yang telah diwariskan secara turun-temurun ini tersebar di seluruh pelosok daerah di Indonesia. Hingga saat ini, warisan tersebut masih lestari dan dapat kita nikmati keindahannya.

Salah satu warisan budaya bangsa Indonesia adalah ragam hias atau disebut juga ornamen. Ragam hias sebagai salah satu warisan budaya bangsa Indonesia akan tetap bertahan, lestari, dan keindahannya tidak akan lekang oleh waktu. Ragam hias memiliki peranan yang sangat besar dalam kehidupan manusia, khususnya untuk memenuhi kebutuhan akan keindahan. Dalam kriya tekstil misalnya, kita dapat menikmati ragam hias pada batik dan tenun seperti yang ditunjukkan pada gambar di atas. Dalam kriya kayu dan logam, keindahan ragam hias dapat diterapkan pada peralatan rumah tangga, seperti lemari, kursi, meja, dan tempat tidur.

Selanjutnya apabila diteliti lebih mendalam, ragam hias menjadi lebih luas manfaatnya. Hal ini karena ragam hias pada suatu benda akan menambah nilai benda tersebut. Misalnya, meja atau kursi dengan hiasan ukir akan memiliki nilai keindahan yang lebih dibandingkan dengan meja atau kursi yang polos tanpa ragam hias.

Bagaimanakah sejarah dan konsep serta jenis-jenis ragam hias? Mari kita pelajari materi berikut.

A. Sejarah dan Konsep Ragam Hias

Perkembangan ragam hias di Indonesia dilatarbelakangi oleh pewarisan dari generasi ke generasi yang selaras dengan kemajuan dan pertumbuhan kebudayaan Indonesia. Nenek moyang bangsa Indonesia diperkirakan berasal dari Yunan, daratan Tiongkok bagian selatan. Mereka datang dalam dua gelombang yang diperkirakan terjadi sekitar 2000 SM dan 500 SM. Sebagian di antaranya telah membaur dan menetap cukup lama di Indonesia.

Nenek moyang bangsa Indonesia telah membuat karya seni pada zaman kebudayaan batu muda atau masa Neolitikum. Karya seni yang berkembang pada zaman ini berupa karya seni yang digunakan sebagai perantara magis, misalnya kapak lonjong, kapak persegi, dan tembikar. Pada zaman batu besar atau Megalitikum, karya seni rupa yang dihasilkan berupa dolmen, punden berundak, menhir, sarkofagus, dan artefak-artefak lain. Kemudian pada tahun 700 SM atau masa perunggu, mulai muncul ragam hias yang dituangkan pada karya-karya seni, seperti tembikar berbentuk mangkuk dan belanga, moko, nekara, dan kapak perunggu. Jenis ragam hias yang dituangkan pada karya-karya tersebut masih sangat sederhana, misalnya ragam hias meander, berbagai macam garis, tumpal, lingkaran, dan spiral.

Ragam hias atau disebut juga sebagai ornamen (berasal dari kata ornare yang berarti 'menghiasi") dibuat untuk menghiasi sebuah benda. Tujuannya agar benda tersebut memiliki nilai keindahan dan nilai jual. Ragam hias juga dapat digunakan sebagai identitas atau ciri khas dari suatu daerah. Umumnya, ragam hias khas suatu daerah digunakan sebagai pengisi kekosongan dan memiliki fungsi simbolis.

Keberadaan ragam hias sebagai identitas atau ciri khas daerah dapat dilihat dari nilai atau fungsi simbolis ragam hias tersebut. Contohnya, motif sidomukti yang dapat ditemukan pada kain batik yang tersebar di Jawa Tengah. Motif tersebut biasanya digunakan sebagai kain dalam upacara pernikahan. Hal itu karena motif tersebut memiliki arti harapan agar keinginan dapat tercapai.

Ragam hias disusun dari kumpulan-kumpulan pola hias, sedangkan pola hias disusun dari sekumpulan motif hias. Motif hias merupakan unsur atau bentuk dasar yang digunakan sebagai pedoman dalam merancang ragam hias. Pola hias adalah pola yang disusun dan dipadupadankan sedemikian rupa sehingga menghasilkan ragam hias. Jadi, ragam hias adalah susunan dari pola hias yang menggunakan motif hias sebagai bentuk dasarnya yang disusun dengan kaidah-kaidah sehingga menghasilkan gambar yang indah dan bermakna.

Uji Pemahaman 2.1

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas dan benar.

  1. Bagaimanakah sejarah perkembangan ragam hias di Indonesia?

  2. Tuliskan tiga contoh karya seni rupa pada masa sejarah.

  3. Apa yang kamu ketahui tentang ragam hias?

  4. Bagaimanakah proses ragam hias terbentuk?

  5. Apa yang kamu ketahui tentang pola dan motif hias?

Tugas Pendalaman 2.1

Setelah kamu mempelajari sejarah dan konsep ragam hias, kerjakanlah tugas berikut.

  1. Bentuklah kelompok yang terdiri dari 3-4 orang.

  2. Carilah gambar karya seni yang memiliki ragam hias dari masa sejarah atau ragam hias daerah-daerah di Indonesia, kemudian

  1. Analisislah jenis karya seni yang memiliki ragam hias dari masa sejarah atau ragam hias daerah-daerah di Indonesia tersebut.

  2. Deskripsikan tentang jenis dan ciri khas yang ada pada ragam hias tersebut, kemudian presentasikan di depan kelas.

B. Jenis-Jenis Ragam Hias

Ada berbagai macam bentuk dasar yang digunakan sebagai kaidah dalam merancang ragam hias. Motif dalam ragam hias dapat dikelompokkan menjadi lima, antara lain motif geometris, motif flora, motif fauna, motif manusia, dan motif benda alam. Mari kita bahas satu per satu mengenai motif dalam ragam hias. 

1. Motif geometris

Motif geometris merupakan motif yang menggunakan gabungan dari unsur-unsur rupa. Unsur-unsur rupa yang sering ditemukan pada ragam hias adalah unsur titik, garis, dan bidang yang umumnya ketika diaplikasikan ke dalam ragam hias menjadi bentuk yang susah dikenali bentuk aslinya atau bersifat abstrak. Motif-motif geometris antara lain tumpal, meander, lereng, pilin, garis zig-zag, kawung, dan banji atau swastika. Mari kita bahas satu per satu mengenai motif-motif geometris.

Motif tumpal memiliki bentuk dasar segitiga yang disusun secara berderet, biasanya diaplikasikan pada tepi kain batik atau tepi objek lain.

Motif meander merupakan hiasan pinggir yang memiliki bentuk dasar garis berkelok-kelok atau berliku-liku.

Motif lereng adalah motif yang berbentuk dasar garis-garis miring yang sejajar. Motif lereng memiliki istilah lain yang disebut motif parang.

Motif pilin merupakan garis lengkung spiral atau garis lengkung kait. Bentuk motif spiral ini biasanya divisualisasikan seperti siput air atau keong.

Motif garis zig-zag sering diaplikasikan secara vertikal atau horizontal. Seperti namanya, motif ini memiliki bentuk dasar garis zig-zag yang digayakan.

Motif kawung merupakan motif yang disusun dari bentuk- bentuk lingkaran yang saling berpotongan sejajar ke kiri, ke kanan,

ke atas, atau ke bawah. Motif kawung disebut juga motif buah aren karena apabila dilihat dengan saksama bentuk motifnya menyerupai buah aren.

Motif banji memiliki bentuk dasar garis tekuk yang bersilangan mirip bentuk baling-baling. Istilah banji hanya dikenal di daerah Jawa, sementara untuk daerah lain istilah banji disebut sebagai swastika.

2. Motif flora

Motif flora merupakan jenis motif yang memanfaatkan berbagai macam bentuk tanaman yang sudah diubah menjadi bentuk dasar pembuatan motif. Unsur flora yang sering digunakan pada motif ini adalah bunga, pohon hayat, batang, daun, dan sulur-suluran. Motif bunga yang sering digunakan sebagai objek dasar adalah bunga teratai, mawar, sekar kenanga, sekar randu, sekar jeruk, dan truntum.

Motif pohon hayat banyak dijumpai pada dinding-dinding candi, batik, kain tenun, dan ukiran kayu. Nama lain pohon hayat adalah pohon keramat yang memiliki arti pemersatu dunia atas dan bawah. Sementara itu, motif batang, daun, dan sulur-suluran mempunyai hubungan yang tidak dapat terpisahkan karena ketiganya selalu berkesinambungan menjadi satu kesatuan. Ketiga motif ini dapat dilihat pada batik, ukiran kayu, dan guci.

3. Motif fauna

Motif fauna dengan berbagai macam jenis dan ragamnya sangat banyak dan dapat dengan mudah dijumpai hampir di setiap daerah di Indonesia. Motif ini memanfaatkan berbagai macam hewan yang sudah diubah menjadi bentuk dasar pembuatan motif fauna. Motif fauna sering diterapkan pada peralatan, perkakas, dan kain dengan medium berupa kain, kayu, emas, perak, dan perunggu. Adapun objek hewan yang sering dipakai pada motif ini adalah hewan air, unggas, hewan melata, hewan darat, dan hewan imajinatif.

4. Motif manusia

Motif manusia menggunakan objek manusia yang sudah dimodifikasi. Awal kemunculan ragam hias motif manusia ditemukan pada nekara yang bergambarkan manusia yang menunggangi kuda. Adapun motif-motif manusia yang sering muncul pada ragam hias antara lain terdapat di candi dan wayang.

5. Motif benda alam

Motif benda alam mengambil inspirasi dari objek-objek yang ada di alam kemudian dimodifikasi bentuknya. Motif-motif ini antara lain air, api, gunung, awan, bulan, bintang, dan bebatuan.

Uji Pemahaman 2.2

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas dan benar.

  1. Apa yang kamu ketahui tentang jenis-jenis ragam hias?

  2. Apa saja motif pada ragam hias?

  3. Bagaimana motif geometris terbentuk?

  4. Apa yang kamu ketahui tentang motif flora dan fauna?

  5. Apa saja motif benda alam?

Tugas Pendalaman 2.2

Setelah kamu mempelajari jenis-jenis ragam hias, kerjakanlah tugas berikut. Bentuklah kelompok yang terdiri dari 3-4 orang.

Carilah gambar ragam hias dari berbagai daerah di Indonesia, kemudian: Analisislah jenis motif yang ada pada ragam hias tersebut. Deskripsikan hasil analisis jenis motif yang ada pada ragam hias tersebut, kemudian presentasikan di depan kelas.

C. Bahan dan Alat Mendesain Ragam Hias

Sama halnya dengan menggambar, mendesain ragam hias juga merupakan perwujudan ide atau gagasan yang dituangkan ke dalam media. Media merupakan peranti atau barang yang digunakan dalam proses mendesain. Mari kita bahas hal tersebut. 

1. Bahan

Bahan merupakan medium berupa barang atau benda yang digunakan dalam mendesain yang dalam proses penggunaannya habis dalam sekali pakai. Beberapa bahan yang digunakan dalam mendesain ragam hias adalah cat air, pensil warna, tinta, lilin batik, dan pewarna tekstil. Bahan yang digunakan sebagai bidang untuk mendesain ragam hias cukup bervariasi jenisnya, antara lain kertas, kanvas, kain, perunggu, batu, dan kayu.

2. Alat

Alat dalam mendesain ragam hias merupakan benda yang dalam proses penggunaannya tidak habis dalam satu kali pakai. Adapun alat-alat tersebut antara lain, kuas, mistar, jangka, pena gambar, canting, pahat, chisel, dan palu pahat.

Uji Pemahaman 2.3

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas dan benar.

  1. Apa yang kamu ketahui tentang media untuk mendesain ragam hias?

  2. Apa yang kamu ketahui tentang bahan untuk mendesain ragam hias?

  3. Apa yang kamu ketahui tentang alat untuk mendesain ragam hias?

  4. Tuliskan tiga contoh bahan yang digunakan untuk mendesain ragam hias.

  5. Tuliskan tiga contoh alat yang digunakan untuk mendesain ragam hias.

Tugas Pendalaman 2.3

Setelah kamu mempelajari tentang media mendesain ragam hias, maka kerjakanlah tugas berikut.

  1. Bentuklah kelompok yang terdiri dari 3-5 orang.

  2. Amatilah tiga proses pembuatan ragam hias yang diaplikasikan pada berbagai medium. Kamu bisa mengamati melalui pengamatan langsung, foto, atau video tutorial.

  3. Analisislah bahan dan alat yang digunakan dalam pembuatan ragam hias tersebut, kemudian presentasikan di depan kelas.

D. Teknik Mendesain Ragam Hias

Teknik merupakan langkah-langkah yang digunakan dalam membuat desain ragam hias. Langkah-langkah tersebut antara lain teknik mistar, teknik kontur, teknik gubahan atau modifikasi, teknik pointilis, teknik blok, dan teknik warna atau teknik sungging.

1. Teknik mistar

Mendesain ragam hias dengan teknik mistar adalah menggambar ragam hias dengan menggunakan alat bantu mistar, penggaris, dan jangka. Penggunaan alat pengukur bersifat mutlak karena hasil. gambar harus benar-benar lurus, lengkung, dan merupakan bidang yang beraturan. Misalnya menggambar segitiga, segi empat, segi lima, segi enam, lingkaran, dan elips.

2. Teknik kontur

Desain yang dibuat menggunakan teknik kontur bersifat kegarisan karena dapat memberikan gambaran desain ragam hias yang jelas. Teknik kontur dapat dibuat dengan menggoreskan alat gambar ke dalam bidang gambar secara tebal-tebal, tipis-tipis, dan tebal-tipis. Goresan tebal-tebal dapat diciptakan dengan menggunakan pena gambar dengan intensitas ketebalan tertentu. Goresan tipis-tipis bisa didapatkan dengan menggunakan pensil atau pena gambar dengan intensitas ketebalan yang tidak terlalu tebal. Adapun goresan tebal-tipis dapat diaplikasikan menggunakan cat air, pensil warna, atau menggunakan pena gambar dengan intensitas ketebalan yang berbeda-beda.

3. Teknik gubahan atau modifikasi

Teknik gubahan atau modifikasi dalam mendesain ragam hias antara lain stilasi, deformasi, dan distorsi. Mari kita bahas satu per satu.

  1. Stilasi

Stilasi merupakan teknik mengubah atau menggayakan bentuk asli dari sebuah objek yang dapat dibuat ke dalam berbagai macam bentuk baru. Ciri khas dari teknik ini adalah bentuk asli objek masih terlihat.

B. Deformasi

Deformasi adalah teknik mendesain ragam hias dengan menyederhanakan bentuk, struktur, dan proporsi menjadi sesuatu yang baru. Kesan objek yang dihasilkan lebih sederhana, dengan proporsi yang berbeda dari bentuk aslinya.

C. Distorsi

Distorsi adalah teknik dalam mendesain ragam hias dengan Tina mengubah bentuk asli. Caranya dengan melebih-lebihkan Usu struktur, bentuk, dan proporsi sehingga terjadi perubahan yang signifikan antara bentuk yang digambar dan bentuk aslinya.

4. Teknik pointilis

Teknik pointilis adalah teknik mendesain yang menggunakan unsur titik sebagai bagian dari pembentukan objek desain. Alat yang digunakan dalam teknik pointilis adalah pena gambar.

5. Teknik blok

Teknik blok dalam mendesain sama halnya dengan teknik dalam menggambar. Teknik blok dilakukan dengan menggunakan bahan cat yang cukup kental sehingga dalam satu kali goresan atau sapuan akan langsung menutup objek gambar yang hendak diberikan warna.

6. Teknik warna atau sungging

Teknik sungging merupakan teknik pewarnaan yang biasanya digunakan dalam proses pewarnaan pada batik maupun wayang. Proses pengaplikasian teknik ini adalah dengan cara membuat warna-warna yang tersusun dari warna muda ke warna tua sehingga dapat menghasilkan gradasi warna. Selain terjadinya gradasi warna, teknik ini dilengkapi dengan kontur, titik-titik, dan arsir.

Uji Pemahaman 2.4

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas dan benar.

  1. Apa yang kamu ketahui tentang teknik mendesain ragam hias? 

  2. Bagaimana cara menggunakan teknik mistar dalam mendesain ragam hias?

  3. Bagaimana bentuk goresan yang ada pada teknik kontur?

  4. Apa yang kamu ketahui tentang teknik stilasi, deformasi, dan distorsi pada teknik modifikasi?

  5. Bagaimana karakteristik teknik warna atau sungging?

Tugas Pendalaman 2.4

Setelah kamu mempelajari tentang teknik-teknik mendesain ragam hias, kerjakanlah tugas berikut.

1. Bentuklah kelompok yang terdiri dari 2-3 orang.

2. Amatilah gambar berikut.

3. Analisislah teknik yang digunakan dalam karya tersebut, kemudian tulis dalam kolom berikut.

E. Langkah-Langkah Mendesain Ragam Hias

Sebelum membuat desain ragam hias, diperlukan pengamatan terhadap objek yang akan dibuat menjadi motif hias. Objek ini sangatlah beraneka ragam, misalnya geometris, manusia, flora, fauna, dan benda alam. Untuk dapat mendesain ragam hias, pastinya kita perlu mengetahui langkah-langkahnya. Mari kita bahas satu per satu mengenai langkah-langkah tersebut.

1. Menyiapkan bahan dan alat

Bahan dan alat yang akan dipergunakan perlu dipersiapkan terlebih dahulu. Misalnya, kertas gambar sebagai bidang gambarnya, bahan pewarnanya (cat air), dan alatnya (mistar, kuas cat air, dan palet cat air).

2. Menentukan tema atau jenis ragam hias

Tema atau jenis ragam hias yang akan digambar perlu ditentukan terlebih dahulu. Apakah geometris, manusia, fauna, flora, atau benda alam. Dapat juga kombinasi dari beberapa motif ragam hias yang dipadukan menjadi satu kesatuan.

3. Menentukan teknik mendesain

Teknik menggambar yang akan digunakan dalam mendesain ragam hias perlu dipilih. Apakah memilih teknik mistar, kontur, gubahan atau modifikasi, blok, atau teknik warna atau teknik sungging.

4. Membuat sketsa ragam hias

Ragam hias yang dikehendaki dibuat sketsanya terlebih dahulu dengan menggunakan pensil gambar pada bidang gambar. Jika sketsa belum sesuai keinginan, maka dapat diperbaiki dengan menggunakan pensil gambar.

5. Mewarnai desain ragam hias

Jika sketsa ragam hias dianggap sudah sesuai dengan keinginan, langkah selanjutnya adalah mewarnai dengan pewarna yang telah dipilih. Mulailah pewarnaan dari warna muda, kemudian diakhiri warna yang paling tua.

6. Tahap penyelesaian akhir

Proses akhir dalam mendesain ragam hias adalah melihat keseluruhan gambar dengan cermat. Jika ditemukan bagian gambar ragam hias yang belum sempurna, sempurnakanlah gambar tersebut dengan mewarnai atau menghapus bagian yang tidak diperlukan. Penyelesaian akhir adalah penyempurnaan gambar ragam hias yang dibuat.

Tugas Pendalaman 2.5

1. Carilah video atau gambar dan deskripsinya tentang langkah-langkah top mendesain ragam hias.

2. Buatlah desain motif hias bidang beraturan segitiga, segi lima, atau segi enam.

3. Buatlah desain motif hias daun, bunga, atau binatang.

4. Buatlah desain motif hias tepi.

5. Buatlah desain motif hias benda alam.

kelas 8

Setelah mempelajari bab ini, peserta didik diharapkan dapat:

1. Memahami pengertian menggambar perspektif dengan satu dan dua titik hilang sebagai pengenalan aspek ruang dalam gambar.

2. Memiliki keterampilan menggambar perspektif dengan satu titik hilang dan dua titik hilang.

3. Memahami cara menggambar menggunakan grid.

4. Memahami pengertian dan jenis-jenis gambar ilustrasi serta membuat gambar ilustrasi.

5. Menuangkan gagasan dan pengalaman dalam karya seni berupa lukisan suasana.

Kata Kunci

Perspektif, titik hilang, garis horizon, perspektif satu titik hilang, perspektif dua titik hilang, garis proyeksi, grid, ilustrasi, gaya representatif, gaya dekoratif, dan gaya karikatural.

Gambar terdiri dari berbagai macam jenis dan gaya dengan beragam teknik. Apakah kamu mengetahui teknik apa saja yang digunakan untuk menggambar? Untuk dapat memahami beberapa teknik menggambar, seperti menggambar perspektif dan menggambar dengan skala atau grid, serta mengenal jenis-jenis gambar, seperti gambar ilustrasi dan lukisan suasana, simaklah materi berikut.

A. Menggambar Perspektif

Perspektif berasal dari bahasa Italia, yaitu prospettiva yang artinya 'pandangan'. Perspektif (proyeksi sentral) adalah sistem gambar proyeksi yang menggunakan garis-garis proyeksi yang memusat pada satu titik. Menggambar perspektif atau proyeksi sentral adalah kegiatan menggambar dengan cara memandang benda berdasarkan kemampuan jarak pandang mata. Menggambar perspektif diwujudkan dengan garis bantu (garis proyeksi) dan titik hilang atau titik lenyap. dsfo cenovon prodo

Garis proyeksi adalah garis bantu dalam menggambar perspektif dari objek ke titik sentral. Titik hilang atau titik lenyap adalah titik terjauh dari pandangan mata. Titik-titik hilang tersebut saling berimpitan membentuk garis horizon atau garis cakrawala. Pada titik inilah garis-garis objek yang digambar akan hilang dan lenyap. Garis horizon adalah perpotongan antara bidang mata dan bidang gambar yang menghasilkan garis pada bidang tanah. Perhatikan gambar berikut untuk memahami gambar perspektif.


Dalam menggambar perspektif, berlaku kaidah-kaidah dalam menentukan kedudukan jauh dekatnya suatu benda sehingga terlihat proporsional dan realistis. Berikut beberapa catatan penting berkaitan dengan gambar perspektif.

Makin jauh benda yang kita lihat, benda tersebut akan tampak makin kecil. Pada akhirnya, benda tersebut akan tampak menjadi satu titik (titik hilang).

Kedudukan benda dalam pandangan manusia yang sangat jauh dari mata akan tampak seperti titik-titik yang berderet. Selain itu, benda tersebut seperti terletak dalam sebuah garis lurus yang mendatar setinggi mata pada garis horizon.

Gambar perspektif atau proyeksi pusat adalah suatu sistem gambar proyeksi yang menggunakan garis-garis proyeksi atau sinar proyeksi yang memusat pada satu titik. Oleh karena itu, setiap benda yang diproyeksikan hasilnya akan lebih kecil apabila dibandingkan dengan benda asalnya.

Gambar perspektif berfungsi untuk merepresentasikan suatu objek agar sesuai dengan pengamatan manusia. Oleh karena itu, gambar perspektif secara khusus memiliki fungsi komunikasi yang representatif. Gambar perspektif juga dapat dipelajari untuk kepentingan perancangan atau desain dalam bidang arsitektur, interior, desain produk (furniture), komunikasi visual, dan perancangan di bidang teknik lainnya..

Menggambar perspektif dapat dilakukan dengan beberapa teknik, di antaranya dengan menggunakan perspektif linear, perspektif satu titik hilang atau perspektif paralel, perspektif dua titik hilang atau angular, dan perspektif tiga titik hilang atau oblique. 1. Perspektif Linear

Perspektif linear adalah teknik menggambar yang menggambarkan jelas dan buramnya garis dan warna. Perspektif linear menggunakan titik hilang dan garis-garis yang memusat pada satu titik.

Berdasarkan penglihatan mata, semua benda yang terlihat dekat dengan mata, garis-garis batasnya akan tampak tegas. Adapun benda yang jauh dari garis batasnya akan mengerucut dan makin hilang pada satu titik. Begitu juga dengan warnanya, makin jauh sebuah objek atau benda yang terlihat, makin pudar pula bentuk dan warnanya. Perhatikan gambar berikut.

2. Perspektif Satu Titik Hilang

Perspektif satu titik hilang sering disebut perspektif paralel. Teknik ini menggunakan bantuan satu titik hilang yang terletak pada garis horizon sebagai panduan dalam membuat gambar. Perhatikan contoh gambar perspektif satu titik hilang berikut.

3. Perspektif Dua Titik Hilang

Perspektif dua titik hilang adalah teknik menggambar perspektif menggunakan dua titik hilang yang berada di kedua ujung garis horizon. Perspektif dengan dua titik hilang digunakan untuk menggambarkan objek yang bidang datarnya tidak sejajar dengan garis horizon. Bidang datar objek yang tidak sejajar dengan garis horizon akan selalu membentuk sudut dengan garis horizon. Gambar dengan perspektif dua titik hilang akan menampilkan bentuk gambar yang tidak simetris.

4. Perspektif Tiga Titik Hilang

Perspektif tiga titik hilang sering disebut perspektif oblique. Gambar dengan perspektif tiga titik hilang merupakan penggambaran yang diperoleh apabila kedudukan objek tidak sejajar dengan bidang gambar (bidang yang membentuk sudut tertentu) dan miring terhadap bidang tanah. Misalnya, kamu akan menggambar bangunan bertingkat yang sangat tinggi digambar dari bawah atau dari atas (pesawat). Adapun cara menggambarnya seperti gambar berikut.

Uji Pemahaman 1.1

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas dan benȧr.

1.

Jelaskan yang kamu ketahui tentang gambar perspektif.

2. Tuliskan jenis-jenis gambar perspektif yang kamu ketahui.

3. Jelaskan fungsi garis proyeksi atau garis bantu.

4.

Jelaskan yang kamu pahami tentang garis horizon.

5.

Jelaskan perbedaan teknik menggambar perspektif satu titik hilang. dan dua titik hilang.

Bab 1 Menggambar

B. Menggambar Perspektif Satu Titik Hilang

Perspektif satu titik hilang disebut juga dengan one point perspective. Perspektif satu titik hilang digunakan untuk menggambarkan sebuah objek atau benda terlihat dekat dengan jangkauan mata. Oleh karena keterbatasan jarak pandang, letak benda yang terlihat dekat dengan pandangan mata juga akan menjadi sempit. Garis antara batas penglihatan mata akan terfokus terhadap satu titik dan titik yang lainnya akan terlihat buram, bahkan tidak tampak.

Teknik menggambar seperti ini juga dikenal sebagai perspektif paralel karena terdapat banyak garis bantu yang memiliki kesamaan sejajar, baik itu pada garis horizontal maupun garis vertikal. Teknik menggambar perspektif satu titik hilang ini cocok untuk rancangan bangunan, baik bangunan eksterior maupun interior.

Sebelum menggambar dengan perspektif satu titik hilang, terdapat beberapa kaidah perspektif yang harus diketahui, yaitu sebagai berikut.


Gambar perspektif satu titik hilang digunakan untuk menggambarkan objek yang bidang datarnya sejajar dengan garis horizon.

Garis-garis yang tegak lurus dan tidak sejajar dengan garis horizon akan bertemu di titik hilang atau titik lenyap.

Garis-garis tegak lurus dengan garis horizon tetap digambar tegak lurus.

1. Menggambar Perspektif Titik dengan Satu Titik Hilang

Menggambar perspektif titik adalah hal yang paling dasar dalam menggambar perspektif. Cara menggambar perspektif titik dapat dimulai dengan membuat garis horizon dan menentukan titik hilangnya. Setelah itu, tentukan letak titik objeknya. Tarik garis dari letak titik objek ke titik hilang yang ada pada garis horizon dengan menggunakan pensil dengan goresan tipis. Garis tersebut disebut dengan garis proyeksi.

2. Menggambar Perspektif Garis dengan Satu Titik Hilang

Dalam gambar perspektif satu titik hilang, semua garis datar pada objek harus sejajar dengan garis horizon, agar tidak membentuk sudut terhadap garis horizon. Untuk menggambar perspektif garis, buatlah garis horizon dan tentukan titik hilangnya. Selanjutnya, buat dua titik A dan B yang kemudian dihubungkan menjadi sebuah garis. Garis AB ini letaknya harus sejajar dengan garis horizon. Kemudian, buatlah garis proyeksi atau garis bantu yang menghubungkan titik A dan B ke titik hilang pada garis horizon.

3. Menggambar Perspektif Bidang dan Bangun dengan Satu Titik Hilang

Pada dasarnya, membuat perspektif bidang sama saja dengan membuat perspektif garis. Membuat perspektif bidang, yaitu menggambar sebuah bidang datar yang sejajar dengan garis horizon. Kita dapat membuat perspektif bidang dengan melanjutkan gambar perspektif garis AB yang sudah dibuat dengan menambahkan titik C dan D sejajar dengan garis proyeksi. Selanjutnya, titik A, B, C, dan D dihubungkan dengan garis sehingga membentuk sebuah bidang.

Setelah tampak sebuah bidang datar, tambahlah garis proyeksi pada kedua sisi untuk memudahkanmu membuat dinding bidang. Gambarlah bidang EFGH dengan bantuan garis proyeksi. Selanjutnya, satukan bidang ABCD dengan bidang EFGH agar membentuk bangun ruang.

4. Menggambar dengan Perspektif Satu Titik Hilang

Setelah mempelajari cara menggambar perspektif titik, garis, dan bidang menggunakan perspektif satu titik hilang, selanjutnya adalah mempraktikkannya ke dalam sebuah gambar. Berikut ini langkah-langkah membuat gambar dengan perspektif satu titik hilang.

a. Membuat Garis Horizon dan Menentukan Titik Hilang Langkah pertama adalah membuat garis horizon dan menentukan titik hilang.

b. Membuat Garis Proyeksi atau Garis Bantu

Sebelum memulai untuk mendesain gambar, buatlah terlebih dahulu garis bantu atau garis proyeksi. Menggambar garis bantu dapat menggunakan pensil dengan goresan tipis saja karena pada hakikatnya garis ini hanya sebagai panduan. Garis ini akan. membantu penggambaran objek menyusut ke titik hilang sehingga tampak perspektif satu titik hilang.

hisp del

c. Membuat Sketsa

Pada tahap ini, gambarlah sketsa dengan panduan titik hilang dan garis proyeksi yang telah dibuat.

d. Memberikan Detail Gambar

Pada tahap ini, sketsa disempurnakan dengan memberikan detail pada gambar atau mengisi bidang kosong dengan gambar yang sudah direncanakan. Pada tahap ini, kamu juga dapat menambahkan warna pada gambar jika diperlukan.

Uji Pemahaman 1.2

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas dan benar.

1. Jelaskan bagaimana posisi bidang datar objek yang akan digambar dengan perspektif satu titik hilang.

2. Jelaskan langkah membuat perspektif titik dengan perspektif satu titik hilang.

panduan titik hilang

3. Dalam menggambar perspektif titik dengan satu titik hilang, bagaimana cara menarik garis proyeksi?

4. Tuliskan beberapa aturan dasar dalam menggambar menggunakan perspektif satu titik hilang.

5. Buatlah gambar perspektif titik dengan satu titik hilang.

Tugas Pendalaman 1.2

Setelah kamu mempelajari tentang gambar perspektif satu titik hilang, kerjakanlah tugas berikut.

Bentuklah kelompok yang terdiri dari 3-4 orang.

Carilah tiga contoh gambar perspektif satu titik hilang sebagai referensi.

1. Buatlah gambar perspektif satu titik hilang pada bidang kertas A4.

C. Menggambar Perspektif Dua Titik Hilang

Menggambar perspektif dua titik hilang adalah teknik menggambar sebuah objek dengan dua titik hilang di kedua ujung garis horizon. Teknik menggambar ini digunakan untuk menggambarkan objek yang bidang datarnya tidak sejajar dengan garis horizon. Objek yang tidak sejajar tersebut membentuk sudut terhadap garis horizon.

Dalam menggambar dengan teknik perspektif dua titik hilang, terdapat beberapa kaidah dasar yang harus diperhatikan, yaitu sebagai berikut.

Dalam gambar perspektif dengan dua titik hilang, bidang datar objek tidak sejajar dengan garis horizon sehingga terbentuk sudut antara garis horizon dan bidang datar objek.

Garis yang tegak lurus terhadap garis horizon tetap digambarkan tegak lurus.

Perspektif akan terbentuk dengan menarik garis proyeksi ke dua titik hilang yang berada di kedua ujung garis horizon.

Oleh karena perspektif dua titik hilang memiliki dua titik hilang, kedua titik hilang tersebut tidak berfungsi sebagai titik sentral (central point), tetapi sebagai titik proyeksi.

Perhatikan gambar berikut untuk memahami letak dua titik hilang pada garis horizon gambar perspektif dua titik hilang.

Sebelum mulai menggambar dengan perspektif dua titik hilang, perlu diketahui jenis-jenis sudut pandang dalam menggambar perspektif, yaitu sebagai berikut.

1) Sudut pandang mata burung, yaitu sudut pandang mata terhadap objek yang berada di bawah garis horizon. Sudut pandang ini melihat gambar dari atas, seolah-olah seperti burung yang sedang mengamati objek di bawahnya.

2) Sudut pandang mata normal, yaitu sudut pandang mata terhadap objek yang tingginya berada di sekitar garis horizon, sehingga tingginya sama dengan pengamat.

3) Sudut pandang mata katak atau mata cacing, yaitu sudut pandang mata tehadap objek yang berada di atas garis horizon. Sudut pandang ini menghasilkan gambaran dari bawah, seperti seekor katak atau cacing yang sedang mengamati dari bawah.

1. Menggambar Perspektif Titik dengan Dua Titik Hilang

Menggambar perspektif titik dengan dua titik hilang pada dasarnya memiliki langkah yang sama dengan gambar perspektif satu titik hilang. Namun, dengan dua titik hilang, objek titik ditarik dengan garis proyeksi ke dua titik hilang yang ada di ujung kiri dan kanan garis horizon. Langkah pertama, buat terlebih dahulu garis horizon dengan dua titik hilang di kedua ujungnya. Selanjutnya, tarik garis proyeksi dari objek titik ke titik hilang 1 dan titik hilang 2.

2. Menggambar Perspektif Garis dengan Dua Titik Hilang Dalam perspektif dua titik hilang, garis harus membentuk sudut terhadap garis horizon. Selain itu, garis datar objek posisinya harus tidak sejajar dengan garis horizon. Langkah pertama, buat terlebih dahulu garis horizon dan dua titik hilangnya. Selanjutnya, buat garis AB yang tidak sejajar terhadap garis horizon. Tarik garis proyeksi yang menghubungkan TH (titik hilang) 1 dengan garis AB. Garis proyeksi tersebut akan membentuk sudut terhadap garis horizon.

3. Menggambar Perspektif Bidang dengan Dua Titik Hilang Untuk menggambar bidang segi empat, kamu dapat melanjutkan gambar perspektif garis AB yang telah dibuat sebelumnya. Langkah-langkah lanjutannya adalah sebagai berikut. 1) Buat garis proyeksi dari TH 2 hingga membentuk sudut terhadap garis horizon.

2) Buat bidang segi empat berdasarkan garis proyeksi yang terbentuk dengan membuat garis CD pada garis proyeksi yang baru dibuat. Sambungkan garis AB dengan garis CD hingga membentuk bidang.

4. Menggambar Perspektif Bangun dengan Dua Titik Hilang Menggambar bangun dengan perspektif dua titik hilang dapat dilakukan dengan melanjutkan gambar bidang dengan dual titik hilang yang telah dibuat sebelumnya. Langkah selanjutnya adalah menggambar garis-garis proyeksi atau garis bantu untuk memudahkan proses menggambar bangun. Selanjutnya, bentuk bangun ruang dengan bantuan garis proyeksi yang telah dibuat.

5. Menggambar dengan Perspektif Dua Titik Hilang Setelah mempelajari dasar-dasar menggambar perspektif dengan dua titik hilang, selanjutnya adalah mempraktikkannya dengan menggambar menggunakan perspektif dua titik hilang. 

a. Membuat Garis Horizon dan Titik Hilang

b. Membuat Garis Bantu di Kedua Titik Hilang

C. Membuat Sketsa Gambar

d. Menyempurnakan gambaroneq uele

Uji Pemahaman 1.3

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas dan benar. 

1. Jelaskan bagaimana posisi bidang datar objek yang akan digambar dengan perspektif dua titik hilang.

2. Jelaskan di mana letak titik hilang pada gambar perspektif dua titik hilang.

3. Jelaskan fungsi titik hilang dalam perspektif dua titik hilang.

4. Menurutmu, sudut pandang apa yang harus digunakan untuk menggambarkan ketinggian gedung pencakar langit jika dilihat dari bawah? 5. Jelaskan aturan-aturan dasar dalam gambar perspektif dua titik hilang.

Tugas Pendalaman 1.3

Setelah kamu mempelajari tentang gambar perspektif dengan dua titik hilang, kerjakanlah tugas berikut.

1.Bentuklah kelompok beranggotakan 3-4 orang.

2. Carilah tiga contoh gambar perspektif dua titik hilang.

3. Buatlah gambar perspektif dengan dua titik hilang sebagai referensi titik hilang ke dalam bidang kertas A4.

D. Menggambar dengan Grid

1. Menggambar dengan Bantuan Skala dan Grid

Menurut KBBI, skala adalah perbandingan ukuran besarnya gambar dan sebagainya dengan keadaan yang sebenarnya. Misalnya, skala pada peta adalah 1:10.000. Dalam keadaan sebenarnya, 1 cm pada peta itu adalah 10.000 x 1 cm. Adapun grid adalah metode memperbesar atau memperkecil sebuah gambar menggunakan grid atau persegi.

Grid atau persegi dapat digunakan untuk menentukan skala perbandingan pembesaran atau pengecilan gambar. Sebagai contoh, sebuah gambar berukuran 15 cm x 15 cm yang akan diperbesar sebanyak 5 kali, maka grid dibuat dengan skala 1:5. Oleh karena itu, apabila grid pada gambar yang sebenarnya terdiri dari persegi berukuran 1 cm x 1 cm, pembesaran ukuran persegi pada grid tersebut, yaitu berukuran 5 cm x 5 cm, begitu pula skala sebaliknya. Perhatikan gambar grid berikut.

Singkatnya, dalam proses pengecilan atau pembesaran gambar, kita meniru detail objek pada setiap grid persegi. Jika setiap bagian gambar telah ada di seluruh persegi, proses skala pun sudah selesai.

2. Langkah-Langkah Menyalin Objek Gambar dengan Grid Langkah-langkah menyalin objek gambar dengan grid antara lain sebagai berikut. opgeburles

a. Pilihlah objek gambar atau foto yang akan dibuat skalanya. 

b. Buatlah garis-garis lurus horizontal (mendatar) dalam jarak yang sama secara beraturan sesuai objeknya. Setelah itu, buatlah garis-garis vertikal (tegak) berjajar dari atas ke bawah dengan jarak yang sama, seperti garis-garis horizontal pada area objek gambar yang sama. Persilangan antara garis horizontal dan vertikal tersebut akan membentuk grid (jaringan persegi). Gunakan pensil untuk membuat garis-garis tipis pada grid agar me nantinya bisa mudah dihapus.

C. Berilah nomor urut pada setiap garis untuk memudahkan kamu melacak posisi persegi yang sedang dikerjakan.

d. Buatlah grid lainnya pada kertas gambar yang akan digunakan untuk pembesaran atau pengecilan objek gambar dengan skala yang diinginkan.

e. Salinlah setiap detail objek asli pada setiap persegi hingga semua persegi selesai tersalin. Gunakanlah garis tipis terlebih dahulu untuk menyalin kontur objek hingga seluruh bagian no gambar selesai. Setelah seluruh persegi pada bagian grid terisi, barulah detail gambar diselesaikan. utsuz sbsq onsve

f. Jika objek yang akan diperbesar adalah gambar foto, grid dihapus. Akan tetapi, jika gambar yang akan diperbesar adalah peta, grid tidak perlu dihapus.

Uji Pemahaman 1.4

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas dan benar.

1.Jelaskan yang dimaksud dengan grid.

2. Jelaskan pengertian skala.

3. Jelaskan cara menggambar dengan metode grid.

4. Jelaskan langkah yang harus dilakukan setelah memilih objek gambar dalam menggambar menggunakan grid.

5. Jelaskan fungsi penomoran pada tiap persegi.

Tugas Pendalaman 1.4

Setelah kamu mempelajari tentang menggambar dengan grid, kerjakanlah tugas berikut.

1. Pilihlah satu gambar atau foto objek benda yang kamu sukai.

2. Gambarlah pembesaran objek tersebut dengan bantuan grid yang telah kamu pelajari.

E. Menggambar Ilustrasi

Ilustrasi berarti gambaran atau penjelasan. Menggambar ilustrasi berarti kegiatan mengekspresikan gagasan yang dituangkan pada media dua dimensi yang mempunyai tujuan untuk memberikan gambaran atau penjelasan. Hal ini sama dengan arti illustrate dalam bahasa Inggris yang berarti menerangkan sesuatu. Ilustrasi bertujuan untuk menerangkan teks, narasi, atau naskah. Menggambar ilustrasi dimulai dari proses penemuan gagasan yang dituangkan pada media dua dimensi yang diawali dengan pembuatan sketsa, kemudian diwarnai atau dibuat menjadi gelap atau terang.

1. Menggambar Ilustrasi di Indonesia

Perkembangan ilustrasi di Indonesia berawal dari pementasan wayang beber pada masa Indonesia klasik, yaitu pada zaman kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha. Wayang beber merupakan gambar wayang pada suatu bidang yang tergulung dan mengandung cerita tertentu. Gambar wayang ini belum dapat menjelaskan suatu cerita yang lengkap jika belum dipentaskan oleh sang dalang.

Bab 1 Menggambar

19

dengan grid, kerjakanlah

ng kamu sukai.

bantuan grid yang telah

Menggambar ilustrasi yang dituangkan pada an untuk memberikan gan arti illustrate dalam uatu. Ilustrasi bertujuan Menggambar ilustrasi dituangkan pada media atan sketsa, kemudian erang.

rawal dari pementasan Eik, yaitu pada zaman ang beber merupakan ulung dan mengandung apat menjelaskan suatu n oleh sang dalang.

Sumber: digitalcollection.universiteitleiden.ni/image 3596

Memasuki zaman kolonialisme, ilustrasi mendapat tempat di dunia penerbitan. Seiring dengan kedatangan bangsa Eropa di Indonesia, pengaruh kemajuan teknologi percetakan pun ikut berkembang. Penerbitan surat kabar, majalah, dan karya sastra memberi peluang kepada pelukis-pelukis Indonesia, seperti Abdul Salam, Ardisoma, Kasidi, Nasroen, dan lain-lain untuk memberikan ilustrasi di dalamnya.

Pada masa pendudukan Jepang, banyak ilustrator muda yang bekerja pada majalah Asia Raya, di antaranya adalah Karyono, Surono, dan Norman Camil. Saat itu, pemerintah Jepang khawatir dengan kemajuan ilustrator di Indonesia sehingga mereka membentuk badan sensor untuk penulisan dan penerbitan. Tujuannya untuk mengontrol tulisan dan pemberitaan yang dapat mengobarkan semangat pemberontakan. uai dengan per

Setelah Indonesia merdeka, kesempatan ilustrator untuk mengembangkan potensinya semakin terbuka. Bahkan, pada 1951 pemerintah Republik Indonesia mengirim dua pelukis, yaitu Oesman Effendi dan Abdul Salam, ke Belanda untuk mempelajari hsu/62 16p6d92 teknik pembuatan uang kertas.

Pada masa pemerintahan Orde Baru, perusahaan penerbitan semakin maju dan berkembang pesat sehingga banyak memberi kesempatan kepada ilustrator untuk bekerja pada perusahaan penerbitan, seperti surat kabar, tabloid, majalah, dan buku. Beberapa ilustrator yang bekerja pada perusahaan penerbitan, di antaranya G. M. Sidharta, Gunawan dan Prie G. S., Hoesi, Teguh Santosa, dan Henk Ngantung. Selain itu, ada ilustrator komik yang terkenal, antara lain S. H. Mintarja dan Teguh Santosa.

2. Unsur-Unsur Gambar Ilustrasi

Sebagai gambar yang berfungsi untuk menjelaskan sesuatu, ilustrasi mengandung unsur-unsur gambar. Adapun manusia, binatang, tumbuhan, dan alam benda dijadikan sebagai unsur utama dalam gambar ilustrasi.

  1. Manusia

Ada baiknya, sebelum kamu mulai menggambar manusia, pelajarilah terlebih dahulu struktur tubuh manusia, baik laki-laki, perempuan, serta manusia dewasa, maupun anak-anak. Struktur tubuh manusia dibangun atas dua unsur, yaitu tulang dan otot. Tulang sebagai kerangka tubuh manusia dan otot sebagai unsur pembentuk tubuh manusia. Selain mempelajari struktur tubuh manusia, kamu juga perlu mengetahui perbandingan antara bagian tubuh yang satu dengan bagian tubuh yang lainnya. Perhatikan gambar kerangka manusia berikut.

Berikut langkah-langkah menggambar anatomi manusia. 1) Tentukan proporsi tubuh menggunakan bagian kepala sebagai satuan.

2) Bagilah proporsi yang sudah dibuat menjadi dua bagian, yaitu bagian atas dan bawah.

3) Setelah itu, bagilah hingga menjadi lima bagian.

4) Lakukan pembuatan bagian tubuh sesuai dengan pembagian yang sudah dilakukan.

representatif apabila

b. Binatang

Sama halnya dengan menggambar manusia, menggambar binatang pun perlu memperhatikan struktur tulang dan otot binatang tersebut. Perhatikan struktur tulang dan gambar katak berikut untuk melihat perbandingannya.

c. Tumbuhan 

Agar kamu dapat menggambar tumbuhan dengan baik, kamu perlu mempelajari bentuk dasar tumbuh-tumbuhan. Dalam menggambar pohon misalnya, kamu dapat melihat secara keseluruhan bentuk apa yang merepresentasikan gambar pohon tersebut. Bentuk dasar tersebut dapat berbentuk lingkaran, segitiga, dan bentuk lainnya. Perhatikan gambar berikut.

d. Alam Benda

Sebelum menggambar objek alam benda, sebaiknya kamu perlu mempelajari prinsip-prinsip menggambar bentuk. Dalam pembahasan ini, kamu tidak akan mengulangi bagaimana menggambar bentuk. Namun, lebih menekankan bagaimana menggambar objek yang berupa artefak (benda) karya seni rupa Nusantara. Berikut merupakan langkah-langkah menggambar alam benda.

3. Gaya Gambar Ilustrasi

Ada tiga jenis gaya yang dikenal dalam gambar ilustrasi, yaitu gaya representatif, dekoratif, dan karikatural.

a. Gaya Representatif

Gambar ilustrasi dikatakan bergaya representatif apabila corak perwujudan gambarnya menyerupai keadaan nyata. Gaya representatif dalam gambar ilustrasi sering digunakan untuk memperjelas suatu teks yang memerlukan gambar nyata. Gambar ilustrasi yang bergaya representatif dapat dikerjakan secara manual atau fotografi.

b. Gaya Karikatural

Gaya karikatural dalam gambar ilustrasi dapat diwujudkan dalam dua gaya, yaitu gaya karikatur dan gaya kartun. Gaya karikatur dalam gambar ilustrasi biasanya dibuat untuk kepentingan kritik, sedangkan gaya kartun dalam gambar ilustrasi dibuat untuk tujuan menghibur.

c. Gaya Dekoratif

Gambar ilustrasi dikatakan bergaya dekoratif apabila perwujudan gambarnya bersifat menghias atau mendekor dengan cara men- stilasi. Sesuai dengan sifatnya, gaya dekoratif cocok untuk tujuan menghias halaman majalah atau koran yang kosong. Gambar bergaya dekoratif ini juga dapat digunakan untuk menghias tata panggung atau ruangan pesta.

4. Jenis Gambar Ilustrasi

Berdasarkan tujuan dan fungsinya, gambar ilustrasi dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu gambar ilustrasi untuk buku pelajaran, buku cerita, sampul, dan hiasan.

a. Gambar Ilustrasi untuk Buku Pelajaran

Pada buku pelajaran, gambar ilustrasi berfungsi untuk menjelaskan teks pada materi penjelasan. Beberapa materi dalam buku membutuhkan gambar atau ilustrasi untuk memberikan gambaran yang jelas pada siswa.

b. Gambar Ilustrasi untuk Buku Cerita

Pada buku cerita, ilustrasi berfungsi untuk memperjelas sekaligus memperindah tampilan buku cerita. Beberapa contoh buku cerita bergambar, misalnya buku cerita anak, novel, cerpen, dan komik.

C. Gambar Ilustrasi pada Sampul

Gambar ilustrasi pada sampul buku menjelaskan isi dari buku tersebut. Sampul buku harus merepresentasikan isi dan dibuat dengan sangat menarik agar menarik minat pembaca.

d. Gambar Ilustrasi sebagai Hiasan

Ilustrasi yang berfungsi sebagai hiasan memiliki tujuan untuk menghias dan memperindah bagian kosong pada sebuah objek yang membutuhkan hiasan.

Uji Pemahaman 1.5

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas dan benar.

1. Jelaskan fungsi gambar ilustrasi pada buku pelajaran.

2. Apa saja unsur-unsur dalam gambar ilustrasi?

3. Apa saja yang dapat dibuat gambar ilustrasi?

4. Jelaskan fungsi dari gambar ilustrasi.

5. Jelaskan beberapa gaya dalam gambar ilustrasi.

Tugas Pendalaman 1.5

Setelah kamu mempelajari tentang menggambar ilustrasi, kerjakanlah tugas berikut.

  1. Bentuklah kelompok yang terdiri dari 3-4 orang.

  2. Carilah salah satu buku pelajaran yang bisa dijadikan referensi untuk menggambar ilustrasi.

  3. Buatlah tiga gambar ilustrasi untuk buku pelajaran tersebut.

F. Melukis Suasana dengan Medium Pilihan

Melukis suasana adalah kegiatan menuangkan gagasan dan perasaan pada kanvas (atau papan gambar dari bahan lain) tentang suasana tertentu. Lukisan suasana harus bersifat informatif. Artinya, lukisan memberikan informasi secara jelas tentang isi yang terdapat di dalamnya. Untuk memenuhi kriteria tersebut, lukisan harus bersifat realistis. Penekanan materi pembelajaran melukis suasana adalah pada aspek representasi suasana. Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam menggambar suasana, di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Kepekaan Gambar

Hal utama yang menjadi aturan saat membuat gambar adalah kepekaan. Kepekaan di sini berarti kesadaran akan komposisi gambar, anatomi, pencahayaan, dan keseimbangan.

2. Perspektif

Gambar perspektif adalah cara menggambar objek nyata atau imajiner yang difokuskan sesuai dengan visi atau mata pelukis.

3. Anatomi

Anatomi adalah gambaran sosok (posisi) tubuh manusia (laki-laki dan perempuan) meliputi seluruh atau sebagian rangka, otot, dan bagian lainnya. Dengan menguasai anatomi objek yang digambarkan, gambar akan tampak lebih sempurna.

4. Background

Kata background dalam bahasa Indonesia berarti "latȧr belakang". Latar belakang adalah bidang yang tampak sangat jauh saat melihat subjek dan terlihat ada di belakangnya. Dalam bidang seni rupa, background adalah nama untuk layer gambar di tempat yang paling dasar.

Uji Pemahaman 1.6

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas dan benar. Jelaskan pengertian menggambar suasana.

  1. Apa saja yang harus diperhatikan dalam menggambar suasana?

  2. Apa saja unsur-unsur dalam gambar suasana?

  3. Mengapa perspektif penting dalam menggambar suasana? Jelaskan.

  4. Berikan pendapatmu tentang background dalam gambar suasana.


BAB 2









KELAS 9

Bab

Menggambar

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari bab ini, peserta didik diharapkan dapat:

1. Memilih dan menjelaskan bahan dan media untuk menggambar.

2. Menggunakan teknik menggambar.

3. Menentukan dan menyiapkan medium nonkuas untuk menggambar dan melukis.

4. Menggambar perspektif dengan pencahayaan dan memberikan bayangan.

5. Membuat karya mixed media dengan bahan bekas dan bahan dari alam.

Kata Kunci

Menggambar, perspektif, teknik menggambar, bahan dan alat, serta pencahayaan.

Menggambar merupakan kegiatan ekspresi diri karena terdapat nilai dan makna di dalam sebuah gambar yang dihasilkan. Dalam menggambar, juga terdapat beragam referensi, bahan, alat, teknik serta medium yang digunakan. Hal tersebut bertujuan mempermudah sekaligus memperkaya makna dari suatu gambar. Lantas, bagaimanakah referensi, bahan, alat, teknik, serta medium gambar yang digunakan? Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut, simaktah materi berikut.

A. Referensi, Bahan, Alat, dan Teknik Menggambar

Bagi kamu yang belum pernah menggoreskan pensil atau kuas untuk menggambarkan suatu hal, mungkin akan muncul rasa takut ketika dihadapkan dengan selembar kertas kosong. Rasa takut ini muncul dari ketidakpercayaan diri jika gambar yang dihasilkan tidak menyerupai benda aslinya, takut gambarnya dianggap jelek, ataupun teknik yang digunakan dalam menggambar dianggap salah.

Ketakutan-ketakutan tersebut dapat dihadapi dan diatasi apabila kamu terbiasa mengamati karya seni gambar. Makin sering mengamati karya seni gambar, makin banyak pula pengalaman visual yang diterima. Pengalaman visual inilah yang akan menjadi referensi dan inspirasi dalam menggambar. stoder

Referensi dan inspirasi yang sudah ditemukan dapat diekspresikan ke dalam sebuah gambar dan itulah yang disebut sebagai kegiatan menggambar. Kegiatan menggambar tentu saja membutuhkan proses dan latihan, hasilnya tidak harus langsung bagus. Oleh karena itu, kamu tidak perlu takut. Ada salah satu cara untuk memudahkan kamu dalam menggambar, yakni dengan membuat sketsa terlebih dahulu. Pembuatan sketsa merupakan langkah awal dalam menggambar.

rist Sketsa adalah rancangan awal yang dibuat untuk mempermudah proses pembuatan suatu gambar. Kamu tidak perlu menjadi seniman yang ahli untuk membuat sketsa karena sketsa adalah sebuah ide awal. Namun, perlu diingat bahwa sketsa yang dibuat juga harus jelas dan mudah dipahami. Kamu dapat berlatih membuat sketsa di jurnal visual.

Jurnal visual adalah buku tempat mengekspresikan pemikiran dalam bentuk gambar dengan tujuan mendapatkan referensi sebagai ide dalam membuat berbagai sketsa suatu objek. Kamu dapat membuat jurnal visual dalam buku catatan atau kumpulan kertas yang dijilid menjadi satu.

presi diri karena terdapat yang dihasilkan. Dalam referensi, bahan, alat, Hal tersebut bertujuan akna dari suatu gambar. at teknik, serta medium menjawab pertanyaan

eknik Menggambar poreskan pensil atau kuas nakan muncul rasa takut es kosong. Rasa takut ini gambar yang dihasilkan mbarnya dianggap jelek, ggambar dianggap salah. et dihadapi dan diatasi eni gambar. Makin sering anyak pula pengalaman nilah yang akan menjadi

ar.

dah ditemukan dapat dan itulah yang disebut menggambar tentu saja ya tidak harus langsung lu takut. Ada salah satu menggambar, yakni dengan uatan sketsa merupakan

Pengertian menggambar dalam seni rupa adalah kegiatan kreatif membentuk gambar atau suatu bentuk yang dapat menyampaikan gagasan, konsep, dan simbol sebagai bentuk ekspresi dengan menggunakan teknik, bahan, dan alat.

Pada dasarnya, gambar adalah bahasa universal yang sudah dikenal jauh sebelum manusia mengenal cara menulis. Hal ini dibuktikan dengan banyak ditemukannya gambar-gambar pada dinding gua yang menunjukkan bahwa manusia zaman prasejarah telah melakukan kegiatan menggambar, seperti yang ditunjukkan gambar 1.2.

1. Referensi

Menggambar yang idenya berasal dari imajinasi tentu saja adalah hal yang sulit. Misalnya, kamu sedang membayangkan seekor singa yang bentuk mukanya ganas, bersurai lebat, badannya gagah, dan ekornya panjang. Segera setelah itu, kamu mengambil pena dan menggambarnya. Setelah beberapa waktu, gambar imajinasimu akhirnya sudah siap. Namun, saat kamu melihatnya, seketika kamu menyadari ada sesuatu yang salah atau ada yang tidak sesuai.

Suatu hal yang tidak sesuai itu terletak pada kesalahan penggunaan metode menggambar. Menggambar memang tidak semudah yang dikira karena menyangkut sudut pandang pada setiap orang. Hal ini pula yang menyebabkan beragamnya gaya dalam menggambar.

Menggambar imajinasi memang tidak mudah, bahkan para profesional pun merasakan hal yang sama. Untuk menggambar dari imajinasi, pertama-tama kita harus mengerti cara menggambar dengan benar. Salah satu syarat untuk bisa menggambar dengan benar adalah ada atau tidak adanya suatu referensi. Beberapa cara untuk mendapatkan referensi adalah sebagai berikut.

1) Memotret objek yang ingin kamu gambar.

2) Mencari gambar yang kamu butuhkan di internet. 3) Melihat langsung ke objek aslinya.

Selanjutnya, tanyakan pada dirimu apakah sudah melakukan hal- hal tersebut. Setelah menyiapkan referensi, mulailah menggambar. Gunakan imajinasimu untuk terhubung dengan referensi yang telah terkumpul.

Proses menggambar (bukan secara teknis) adalah proses merekam atau mengingat dari melihat dan menghafal. Saat menggambar, kita menggunakan ingatan untuk membuat suatu gambar (imajinasi) yang dibantu dengan melihat referensi. Orang yang dikatakan pandai menggambar adalah orang yang memiliki banyak referensi dan menggunakannya dengan baik.

2. Bahan dan Alat

Untuk dapat menggambar, kita membutuhkan bahan dan alat. Tiap bahan dan alat memiliki ciri khas yang membuka kemungkinan tak terbatas bagi seniman untuk mengekspresikan dirinya. Bahan adalah material yang digunakan sebagai media untuk menggambar, misalnya kertas gambar dan karton. Adapun alat adalah perkakas yang digunakan dalam menggambar, misalnya pensil, krayon, dan cat air. Alat dapat dibedakan berdasarkan penggunaan medianya, yaitu sebagai berikut.

1) Media kering. Penggunaannya adalah dengan digoreskan secara langsung pada permukaan area gambar. Peralatan yang digunakan antara lain sebagai berikut.

a) Pensil merupakan alat menggambar yang sangat penting untuk membuat sketsa gambar (benda). Kita dapat menggunakan pensil keras, seperti pensil HB untuk membuat garis luar. Garis-garis pensil HB tidak terlalu terang sehingga sangat cocok untuk membuat sketsa awal sebelum tahap akhir. Langkah selanjutnya menggunakan pensil halus (2B, 3B, 4B, 5B, dan 6B). Pensil tipe B ini lembut dan hasilnya lebih pekat sehingga cocok untuk teknik blok, shading, atau dusel.

b) Krayon adalah pensil warna bertekstur padat dan lembut sehingga cocok untuk membuat gambar blok, gradasi, dan efek semburan warna.

c) Spidol adalah alat menggambar yang terdiri dari beberapa pilihan warna yang cocok untuk menggambar dengan teknik shading atau blok.

2) Media basah. Komponen pewarnanya biasanya disimpan dalam tabung, botol, atau kaleng. Peralatan yang digunakan, antara lain sebagai berikut.

a) Cat air untuk menggambar dapat digunakan dengan campuran air atau tanpa air.

b) Cat minyak sering digunakan untuk membuat lukisan Syndis pemandangan, lukisan still life, dan lukisan potret. Cat ini biasa digunakan pada media kanvas. 

c) Cat poster (cat plakat) adalah cat air yang terbuat dari que bahan cair yang padat dan pekat dengan banyak warna. negreb Cat poster sangat cocok untuk teknik blok menggunakan he Auc area gambar kanvas.

3. Teknik

Berikut adalah beberapa teknik menggambar yang perlu kamu ketahui.

1) Teknik arsir

Teknik ini sering disebut dengan teknik bayangan karena dalam pengerjaannya menggunakan garis-garis sejajar dan searah.

Hasilnya adalah nilai yang berbeda (terang dan gelap). Makin ni gelap gambarnya, makin rapat garisnya. Demikian sebaliknya, makin dekat ke arah cahaya, garisnya makin tipis.

2) Teknik arsir silang

Pada dasarnya, teknik ini sama dengan teknik arsir, tetapi menggunakan garis-garis yang saling tumpang tindih dengan arah yang berbeda. Jadi, hal tersebut menciptakan tumpukan baris berdasarkan nilai objek yang digambar.

3) Teknik pointilis

Teknik ini adalah teknik menggambar dengan memanfaatkan sekumpulan titik. Dalam praktiknya, makin gelap benda yang digambar, makin padat titik yang dihasilkan, begitu juga sebaliknya.

4) Teknik memutar

Teknik ini adalah teknik menggambar dengan menggores berbentuk lingkaran tanpa terputus. Teknik ini relatif mudah dilakukan karena hanya perlu mengisi bagian yang gelap dengan goresan memutar secara berulang-ulang. Adapun pada bagian yang terang, lingkaran yang dihasilkan makin jarang.

Dalam penerapannya, setiap teknik dapat dilakukan dengan satu teknik saja atau menggabungkan beberapa teknik sekaligus dalam satu gambar. Umumnya, penggunaan teknik gambar disesuaikan dengan bentuk objek dan hal-hal lain yang menyertai objek, termasuk pencahayaan.

Uji Pemahaman 1.1

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas dan benar.

  1. Tuliskan pengertian menggambar sketsa.

  2. Apa yang dimaksud dengan menggambar imajinasi?

  3. Jelaskan faktor-faktor yang menyebabkan orang kesulitan untuk menggambar.

  4. Jelaskan cara-cara untuk mendapatkan referensi.

Tugas Pendalaman 1.1

Setelah kamu mempelajari tentang referensi, bahan, alat, dan teknik menggambar, kerjakanlah tugas berikut.

  1. Bentuklah kelompok yang terdiri atas tiga orang peserta didik.

  2. Tentukan satu tema untuk gambar yang akan dibuat.

  3. Carilah gambar-gambar yang bisa dijadikan sebagai referensi untuk menggambar dalam bentuk jurnal visual.

  4. Carilah enam gambar yang sesuai dengan tema yang telah kalian. tentukan.

  5. Deskripsikan alat dan bahan yang cocok digunakan untuk berkarya sesuai referensi tersebut.

  6. Jelaskan teknik menggambar yang akan digunakan. 

  7. Presentasikan hasil tugas di depan kelas.

B. Menggambar atau Melukis dengan Medium

Menggambar atau melukis adalah bentukan mimpi, ungkapan perasaan, atau ungkapan dan pikiran yang diinginkan. Formasi ini dapat berupa tiruan suatu objek atau fantasi dengan garis, bidang, warna, dan tekstur sederhana.

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa menggambar adalah ekspresi langsung dan spontan seorang seniman yang menciptakan gambar dengan berbagai teknik, seperti menggoreskan benda tajam atau halus (misalnya pensil atau kuas) pada permukaan datar (misalnya kertas atau kanvas). Hal-hal yang perlu kamu ketahui dalam menggambar atau melukis, antara lain sebagai berikut.

  • Sebelum menggambar bentuk dan kedalaman objek, berlatihlah ne menggambar garis utama.

  • Tambahkan dimensi pada gambar dengan menambahkan bayangan dan perspektif.

  • Gunakan foto atau gambar referensi. Menggambar objek dari gambar referensi jauh lebih mudah daripada membuat gambar yang benar-benar baru.

  • Bereksperimenlah dengan menggambar benda-benda di sekitar untuk menguji dan melatih keterampilan menggambar. 

  • Jangan malu untuk meminta bantuan orang lain.

Selain menggunakan cat, sebagian orang biasanya menggambar dengan pensil. Selain tampilannya yang lebih klasik, gambar pensil juga mempunyai ciri khas tersendiri yang oleh sebagian orang dianggap tidak dapat ditemukan pada lukisan. Sering kali, seniman menggunakan lebih dari satu jenis pensil dengan merek berbeda.

Oleh karena setiap merek pensil atau pena mempunyai standarnya masing-masing, akan lebih baik jika kamu memilih satu merek untuk semua pensil yang kamu butuhkan agar standar kualitasnya sama. Jika tidak bisa satu merek, tidak masalah karena kembali. lagi harus menyesuaikan dengan kebutuhan gambar dan preferensimu.

Selanjutnya, kamu perlu memilih bahan atau kertas yang cocok untuk menggambar. Ada banyak jenis kertas yang tersedia di pasaran dengan standar kualitasnya masing-masing. Namun aturan praktisnya, kamu bisa menggunakan kertas yang lembut, tetapi tidak mudah pecah atau terkelupas agar proses arsiran berjalan lancar.

Kertas gambar yang baik adalah jenis kertas yang mampu mengikat warna dan menampilkan warna dengan jelas. Saat pencarian kertas yang sesuai, kamu mungkin akan menemukan kertas yang mudah terkelupas saat digunakan sehingga gambar menjadi rusak. Kamu juga bisa saja menemukan kertas yang daya serap warnanya kurang baik sehingga hasil yang didapat kurang maksimal.

Salah satu teknik menggambar menggunakan pensil atau pulpen adalah zentangle. Zentangle merupakan suatu teknik menggambar abstrak secara berulang hingga menjadi pola terstruktur yang disebut tangles. Gambar yang menggunakan teknik ini pertama kali diperkenalkan oleh seniman bernama Rick Roberts dan Maria Thomas. Teknik zentangle tidak hanya relatif mudah untuk digunakan, tetapi juga menawarkan efek relaksasi sehingga hasilnya disebut juga sebagai gambar meditasi. Tidak seperti coretan pada umumnya, zentangle memiliki pola linier yang tergambar di atasnya. Biasanya, alat yang kamu butuhkan hanyalah pulpen dan pensil. Informasi lebih lanjut tentang karya ini dapat ditemukan di situs web https://zentangle.com/.

Menggambar dengan kuas atau melukis merupakan kegiatan menghasilkan lukisan sebagai karya seni rupa dua dimensi. Lukisan tersebut secara simbolik menyampaikan pemikiran dan gagasan seniman dengan sangat efektif dalam bentuk komposisi yang sangat inovatif. Lukisan adalah karya seni rupa yang dihasilkan dari kegiatan memanipulasi permukaan medium dua dimensi atau objek datar untuk mencapai kesan tertentu. Bahan lukisan bisa dalam bentuk berbagai macam, seperti kanvas, kertas, dan karton. Alat yang digunakan juga bisa berbeda-beda bergantung bahan yang digunakan.

Peserta didik dapat mengembangkan kreativitasnya sendiri dalam membuat gambar. Bagi peserta didik yang ingin melukis menggunakan kuas, berlatihlah memegang kuas dan melihat efek gambar yang ditimbulkan oleh kuas. Adapun peserta didik yang ingin melukis tanpa kuas, dapat menggunakan media lain, seperti spons, tangan, dan lain sebagainya.

Saat melukis tanpa kuas, kamu dapat menggunakan teknik memutar. Kamu menuangkan cat warna berbeda ke dalam gelas secara bergantian. Gelas tersebut kemudian dituangkan ke atas kanvas, kertas, atau bahan lain. Goyangkan kanvas ke kanan dan ke kiri untuk menghasilkan kombinasi warna yang bagus.

Peserta didik dapat belajar menciptakan karya seni rupa dari bahan-bahan di sekitar sehingga dapat meningkatkan kreativitasnya. Contohnya, melukis dengan kopi.

C. Melukis dengan Bahan Bekas dan Bahan Alam (Mixed Media)

Mixed media merupakan suatu teknik yang digunakan untuk menciptakan karya dari berbagai bahan yang ada di sekitar kita. Biasanya, dibuat dengan menggabungkan beberapa objek menggunakan konsep tertentu sehingga menghasilkan sebuah karya. Mixed media menawarkan metode unik untuk kebebasan berkreasi dan menawarkan kemungkinan berekspresi tanpa batas bagi para pembuat dan pecinta seni rupa. Dengan kata lain, teknik ini membuka peluang baru yang menarik bagi seniman untuk mengeksplorasi pandangan estetik seseorang.

Dengan teknik mixed media, pelukis atau seniman dapat memadukan unsur-unsur, seperti cat minyak, pensil warna, atau cat akrilik dengan bahan-bahan yang ditemukan di alam ataupun bahan bekas di lingkungan sekitar guna menghasilkan suatu karya seni. Perpaduan ini menciptakan karya seni rupa yang penuh detail visual dengan kombinasi variasi warna dan tekstur. Hal ini tentu menawarkan potensi kreatif yang sangat besar bagi seniman yang ingin mengeksplorasi mediumnya lebih jauh lagi. menunjukkan lukisan mixed media yang juga menggunakan bahan dari kumpulan kain, benang, dan kayu yang dilem, kemudian disusun sedemikian rupa.

Gambar 1.19 menunjukkan karya dari seorang peserta didik bernama Ayri Naura Retnadewi. Lukisan ini dibuat menggunakan teknik mixed media dengan menggunakan berbagai alat. Karya tersebut memiliki sejumlah objek yang dapat dikenali, antara lain rumah, singa, langit, awan, matahari, dan bintang. Teknik yang digunakan adalah teknik basah, kering, dan lem. Beberapa bagian pada lukisannya menggunakan bahan kain bekas dan kancing, sedangkan bagian pinggirnya ditempeli stik es krim sebagai bagian dari bingkai.

Melalui mixed media, kita belajar bahwa kreativitas tidak mengenal batas. Bahan-bahan yang tidak pernah terpikirkan dapat digunakan sebagai alat untuk menggambar atau melukis ternyata dapat digunakan untuk melukis. Kita harus ingat bahwa tidak ada yang salah dalam seni, justru hal ini dapat mendorong peserta didik untuk mengekspresikan diri menggunakan bahan dan alat yang tersedia di sekitar secara bebas.

Uji Pemahaman 1.2

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas dan benar.

  1.  Jelaskan pengertian dari menggambar dengan medium nonkuas.

  2. Jelaskan tiga hal yang perlu diketahui dalam menggambar.

  3. Jelaskan aturan praktis pada medium yang akan digunakan untuk menggambar.

  4. Jelaskan pengertian dari menggambar dengan medium kuas. 

  5. Jelaskan alat melukis yang bisa digunakan selain kuas.

Tugas Pendalaman 1.2

Setelah kamu mempelajari tentang menggambar dengan medium nonkuas, kerjakanlah tugas berikut.

  1. Bentuklah kelompok yang terdiri atas tiga orang peserta didik.

  2. Diskusikan dengan teman tentang karya yang akan dibuat dengan na menggunakan referensi.

  3. Siapkan alat dan bahan gambar yang bisa digunakan untuk praktik menggambar dengan medium nonkuas (seperti spons bekas, kopi, teh, Hien dan lain sebagainya).

  4. Gambarlah pada kertas berukuran A3.

  5. Presentasikan hasil karya di depan kelas.

D. Menggambar Konstruksi: Gambar Perspektif dengan Pencahayaan

Jika ingin membuat sebuah gambar atau lukisan yang indah dan menarik untuk dipandang, ada baiknya menggunakan prinsip perspektif. Jika tidak menggunakan prinsip ini, gambar yang dihasilkan akan kurang menarik. Gambar perspektif merupakan gambar dari suatu objek nyata atau khayalan dengan titik hilang yang menjadi fokus sesuai dengan penglihatan atau pandangan seniman atau pelukisnya.

Segala hal yang terlihat oleh mata kita, makin jauh jarak suatu objek, akan terlihat lebih kecil dari ukuran sebenarnya, begitupun dengan warnanya yang makin memudar. Ketika benda yang kita lihat bergerak menjauh hingga tak terhingga, benda tersebut akan tampak lebih kecil, makin kecil, dan kemudian tampak sebagai sebuah titik (titik jauh).

Dalam posisi tertentu, mata manusia akan melihat sesuatu menjadi titik-titik apabila posisinya sangat jauh dari mata, titik tersebut akan muncul berjajar dan terletak pada garis mendatar setinggi mata. Hal tersebut dalam perspektif disebut dengan garis horizon. 

1. Pengertian Bayangan

Pada kelas VIII, kamu telah mempelajari perspektif dengan satu dan dua titik hilang. Sekarang, saatnya mempelajari lebih lanjut tentang pembentukan bayangan pada suatu benda yang tentunya berhubungan dengan pencahayaan. Cahaya yang jatuh pada permukaan suatu benda dipantulkan dan menciptakan batas- batas permukaan yang terlihat oleh mata manusia.

Cahaya dapat datang dari bermacam arah yang berasal dari matahari, lampu rumah, lampu meja, dan sebagainya. Sudut di mana cahaya mengenai benda secara langsung menimbulkan bayangan. Pada saat yang sama, cahaya membentuk bagian tersembunyi dari objek yang tidak terkena cahaya secara langsung.

a. Pentingnya Cahaya

Cahaya mewujudkan dirinya dalam sebuah gambar atau lukisan melalui gelap atau terangnya suatu warna. Di sebagian besar situasi, gambar yang nilai warnanya lebih gelap digunakan untuk area yang dibayangi, sedangkan warna yang lebih terang digunakan untuk area yang disorot. Nilai-nilai warna yang berada di antara keduanya biasanya disebut sebagai warna netral. disponem

Sangat penting untuk menciptakan ilusi cahaya dalam sebuah gambar atau lukisan. Hal ini karena dengan cahaya, kamu dapat melihat dan memahami dunia di sekitar. Jika ingin menciptakan ilusi yang meyakinkan dalam gambar atau lukisan, kamu harus mampu menciptakan ilusi cahaya.

b. Cahaya dan Bayangan

Bayangan sebagian besar dapat dikategorikan sebagai "inti" atau "semu". Bayangan inti merupakan bayangan pada objek itu sendiri, sedangkan bayangan semu merupakan hasil dari terhalangnya cahaya oleh objek tersebut. Bayangan tersebut kemudian memosisikan dirinya ke objek atau permukaan di sekitarnya. Bayangan inti dapat memberi tahu mata seseorang tentang bentuk objek dalam pandangan, sedangkan bayangan semu menyiratkan bentuk objek dan arah cahaya.

2. Menggambar Konstruktif dengan Sumber Cahaya Primer

Kamu dapat belajar menggambar dari satu sumber cahaya. utama yang disebut cahaya primer. Sebagai contoh, kamu dapat berasumsi bahwa cahaya jatuh pada suatu objek dari arah kanan dan depan. Kamu menggambar garis dengan sudut 45° dari sumber cahaya ke titik sudut objek. Gambarlah garis lurus hingga menyentuh permukaan tempat objek diletakkan. Buat bayangan dan beri warna gelap pada bagian objek. Gunakan penggaris untuk hasil yang terbaik.

Berikut langkah-langkah menggambar konstruktif dengan sumber cahaya primer.

1) Tentukan sumber cahaya

Letakkan sebuah objek benda geometris di bawah naungan cahaya lampu. Tentukan arah sumber cahaya dan posisinya pada gambar. Hal ini akan membantu kamu menentukan arah bayangan dan intensitas cahaya pada objek.

2) Memilih alat menggambar

Untuk membuat arsiran, dibutuhkan beberapa alat gambar, seperti pensil, arang, dan pensil warna. Pilih alat menggambar yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensimu.

3) Menentukan jenis bayangan

Setelah menentukan sumber cahaya dan memilih alat menggambar, langkah selanjutnya adalah menentukan jenis bayangan yang akan dibuat. Ada beberapa jenis bayangan, antara lain bayangan jatuh, reflektif, terang, dan gelap.

Bayangan jatuh adalah bayangan yang ditimbulkan oleh suatu objek pada permukaan di bawahnya. Bayangan reflektif adalah bayangan yang muncul pada permukaan yang memantulkan cahaya.

Bayangan terang dan bayangan gelap merupakan bayangan yang muncul pada objek yang kecerahannya berbeda. 

4) Menggambar objek

5) Mengatur arah bayangan

Tentukan arah bayangan dengan memperhatikan arah sumber cahaya. Arah bayangan harus sejajar dengan sumber 1st cahaya, tidak boleh melebihi atau melampaui batas yang ditentukan. Tentukan arah bayangan dengan menggunakan garis dan bayangan.

6) Menggambar bayangan

Setelah arah bayangan ditentukan, langkah selanjutnya adalah menggambar bayangan. Bayangan dapat digambar dengan alat gambar, seperti pensil, pensil arang, dan pensil warna. Gunakan warna dan intensitas yang sesuai dengan gambar yang kamu buat.

7) Memperhalus bayangan

Setelah menggambar bayangan, sempurnakan bayangan tersebut dengan memberinya gradasi, yaitu gelap atau terang. Gradasi dapat dilakukan dengan alat menggambar yang digunakan. Pastikan arsiran dilakukan secara perlahan dan mantap agar bayangan terlihat lebih realistis.

8) Memperhatikan pencahayaan

Perhatikan cahaya pada gambar dan pastikan bayangannya sesuai dengan intensitas cahaya. Ingatlah untuk memperhatikan detail, seperti bayangan inti pada objek dan bayangan semu.

Uji Pemahaman 1.3

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas dan benar.

  1. Jelaskan pengertian dari menggambar perspektif.

  2. Jelaskan pengertian bayangan pada gambar.

  3. Jelaskan sumber-sumber cahaya lain selain dari matahari.

  4. Jelaskan alat-alat menggambar yang bisa digunakan untuk menggambar objek dengan bayangan.

  5. Jelaskan keterkaitan antara cahaya dan bayangan dalam menggambar ristobjek.

Tugas Pendalaman 1.3 

Setelah kamu mempelajari tentang menggambar objek dengan pencahayaan, kerjakanlah tugas berikut. ash sudoelb

1. Pilihlah salah satu objek atau benda geometris yang ada di sekitar kalian.

2. Siapkan alat pensil terdiri dari yang keras dan lembut, tanda yang tertera pada pensil adalah huruf "B" atau "H". Pensil dengan tanda "B" adalah pensil yang lembut, sedangkan "H" adalah pensil yang keras.

3. Buatlah sketsa, coretan, dan gambar dengan menangkap bayangan dan sorotan cahaya pada objek gambar.

4. Gambarlah pada kertas gambar berukuran A4.

5. Untuk menghasilkan bayangan terbaik, gunakan pensil yang paling lembut.

Bab 2 Mendesain

Perbaikan

ataan terisi "Ya"

Bab 2

dapat meminta elajaran. Adapun di tutor sebaya

de berikut untuk

y delet

JAKARTA

GENERASI FJUARA

Mendesain

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari bab ini, peserta didik diharapkan dapat:

1. Memahami prinsip desain dalam poster.

2. Membuat karya desain poster sebagai penunjang sebuah pameran.

3. Memahami perencanaan properti pameran.

4. Membuat desain dekorasi untuk pameran.

Kata Kunci

Tema Poster, prinsip desain, pameran, dan dekorasi.

Desain merupakan kegiatan untuk melakukan penataan terhadap suatu objek. Desain merupakan unsur penting yang ada dalam kegiatan seni. Dalam kegiatan seni, penting untuk memberikan kesan menarik pada suatu karya. Kesan menarik tersebut dapat diperoleh dari desain yang dapat menarik perhatian orang lain. Desain yang menarik dan berkualitas akan memberikan penilaian yang baik terhadap suatu karya seni. Seperti apakah desain yang menarik dan berkualitas tersebut?

Dalam bab ini, akan dibahas bagaimana merancang suatu desain berdasarkan prinsip desain dalam karya seni berupa poster dan pameran atau unjuk kerja. Simaklah materi berikut.

A. Mendesain dengan Tema dan Prinsip Desain dalam Poster

Desain adalah kegiatan kreatif dalam pemilihan atau penataan unsur formal suatu karya seni. Desain juga dapat diartikan sebagai suatu konsep komposisi berbagai unsur utama dan unsur pendukungnya.

Desain tidak bisa disamakan dengan matematika atau fisika yang jawabannya dapat dipecahkan dengan rumus. Dalam pembuatan desain, terdapat banyak alternatif rumus yang digunakan untuk menghasilkan karya seni yang baik. Tentu saja jawaban dan hasil yang ditemukan didasarkan pada keputusan subjektif desainer dalam memilih di antara berbagai pilihan yang tersedia. Akibatnya,

desain sering diartikan sebagai eksperimen oleh sang desainer. Meskipun terlihat seperti eksperimen, hal ini sebenarnya dilakukan agar desain yang dibuat mampu menyampaikan informasi secara efektif dan estetik. Melalui cara ini, desain tidak akan membosankan dan tetap berfungsi sesuai kebutuhan.

Fungsi desain adalah membantu penonton menilai, mempertimbangkan, dan memahami pesan yang ada di dalam desain. Apabila suatu desain dapat memenuhi seluruh aspek tersebut, desain telah memenuhi fungsinya. Oleh karena itu, elemen dan prinsip desain harus dipahami dan dapat diaplikasikan ke dalam desain. Elemen desain, antara lain tipografi, warna, dan bentuk. Adapun prinsip desain, antara lain keseimbangan, kontras, dan kesatuan. Penerapan elemen dan prinsip desain dilakukan sedemikian rupa sehingga mampu membangun kesatuan dan keterhubungan fungsi yang unik, yaitu efektif dan estetik.

Mendesain dengan Tema

Dalam konteks desain, tema adalah ide atau konsep inti yang memandu desain suatu proyek karya seni. Tema dapat digunakan untuk menyatukan elemen visual suatu desain, seperti warna, tipografi, dan citra, yang disesuaikan dengan pesan atau informasi yang ingin disampaikan. Tema dapat digunakan dalam berbagai konteks desain, termasuk desain grafis.

Dalam desain grafis, tema dapat digunakan sebagai panduan keseluruhan kreativitas dan menciptakan identitas visual yang mudah diingat orang lain. Misalnya, tema desain dapat digunakan untuk membuat satu set kartu nama dan poster dengan gaya visual yang sama.

Secara umum, tema dapat diartikan sebagai alat yang ampuh dalam desain karena dapat membantu penciptaan tampilan yang menarik dan komunikatif, terutama mampu menyampaikan pesan atau suasana tertentu kepada masyarakat.

2. Mengenalkan Prinsip Desain dalam Poster

Desain poster adalah penggabungan aspek artistik dan komunikatif yang berkaitan dengan proses penciptaan gambaran visual dari suatu informasi yang disampaikan. Selain itu, desain poster berperan penting dalam menyampaikan informasi penting dalam tampilan yang tidak membosankan. Berbicara tentang pentingnya peran desain poster, tentu tidak terlepas dari prinsip- prinsipnya. Berikut adalah prinsip-prinsip dalam desain poster. 

a. Prinsip Komposisi

Komposisi dapat didefinisikan sebagai gabungan dari banyak bagian menjadi suatu bentuk yang serasi. Pengertian lengkapnya, komposisi merupakan suatu susunan yang serasi (organisasi secara keseluruhan) berdasarkan prinsip-prinsip desain sedemikian rupa sehingga tercapai kesatuan antarelemen desain. Dalam desain grafis, komposisi merupakan pedoman dasar untuk mencapai bentuk poster yang menarik dan kreatif.

b. Prinsip Keseimbangan

Dalam desain grafis, keseimbangan berarti mendistribusikan keseimbangan secara visual. Menciptakan desain poster yang komunikatif dan indah membutuhkan keseimbangan. Ada dua pendekatan dasar terhadap prinsip keseimbangan.

Pertama adalah keseimbangan simetris. Simetris berarti memosisikan elemen-elemennya sedemikian rupa sehingga tersebar merata di kiri dan kanan sehingga memiliki bobot visual yang sama. Keseimbangan simetris sering juga disebut keseimbangan formal.

Kedua adalah keseimbangan asimetris. Keseimbangan ini terdiri dari benda-benda dengan berat yang sama yang ditempatkan pada posisi berbeda di setiap sisi halaman. Warna, ukuran, bentuk,

dan tekstur dapat dijadikan elemen penyeimbang. Keseimbangan asimetris sering disebut keseimbangan informal.

c. Prinsip Kontras

Pengertian dari kontras dalam desain grafis adalah untuk menunjukkan perbedaan nyata ketika membandingkan elemen visual. Elemen-elemen visual tersebut, antara lain warna, tampilan, ukuran. Kontras juga dapat diartikan sebagai penjajaran dua unsur yang berbeda, tetapi bersama-sama membentuk satu kesatuan yang seimbang. Dalam desain grafis, kontras digunakan untuk menarik perhatian orang ke titik-titik tertentu dalam sebuah media dan dapat digunakan untuk menciptakan efek yang berbeda. 

d. Prinsip Proporsi

Pada dasarnya, proporsi merupakan perbandingan yang ada di dalam suatu bidang. Proporsi adalah prinsip yang paling populer digunakan dalam seni dan arsitektur saat ini. Proporsi adalah perbandingan bentuk elemen besar dengan elemen kecil. Proporsi berhubungan dengan pembuatan desain yang mengacu pada hubungan antara satu bagian dan bagian lainnya, antara suatu bagian dan keseluruhan, atau antara suatu benda dan benda lainnya. Proporsi yang tidak tepat dapat membuat desain terlihat jelek. Seluruh elemen visual yang tercakup dalam suatu desain harus disusun secara berkaitan tiap elemennya, mulai dari garis, bidang, bentuk, warna, dan sebagainya. Dalam desain grafis, seluruh elemen berperan dalam menentukan proporsi, seperti hadirnya warna-warna cerah pada ruang sempit.

e. Prinsip Hierarki Visual

Hierarki visual adalah prinsip yang menentukan cara mengurutkan elemen dalam desain berdasarkan kepentingannya. Dengan kata lain, hierarki visual adalah seperangkat prinsip yang memengaruhi aturan yang kita gunakan untuk memperhatikan hal-hal yang dilihat orang lain. Penggunaan prinsip hierarki visual dapat membantu desainer membuat desain yang efektif dan efisien. Misalnya, menentukan hierarki berdasarkan pada ukuran tiap elemen visual yang ada di dalam desain. Ukuran dapat dikatakan cara paling efektif untuk menekankan kepentingan pada elemen visual. Oleh karena itu, judul pada berita surat kabar muncul dalam ukuran huruf yang lebih besar dibandingkan dengan huruf lainnya. Selain itu, dalam satu halaman, berita utama memiliki bagian yang lebih besar dibandingkan dengan yang lainnya.

Uji Pemahaman 2.1

Nayned ne+q6i9nam Janab six

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas dan benar.

  1. Tuliskan pengertian dari desain poster.

  2. Jelaskan fungsi dari desain bagi penonton.

  3. Apa saja hal-hal yang dapat dipromosikan dengan poster? Jelaskan.

  4. Tuliskan prinsip-prinsip dalam desain.

  5. Jelaskan peran penting prinsip desain dalam pembuatan poster.

Tugas Pendalaman 2.1

Setelah kamu mempelajari tentang mendesain dengan tema dan prinsip desain dalam poster, kerjakanlah tugas berikut.

  1. Bentuklah kelompok yang terdiri atas 3 orang peserta didik.

  2. Carilah gambar desain poster yang mempunyai tema tertentu dan diskusikan dengan ketentuan sebagai berikut.

  • Deskripsikan desain poster tersebut dan bagaimana penerapan prinsip-prinsip desainnya,

  • Presentasikan hasil diskusi kelompokmu di depan kelas.

B. Desain Dekorasi untuk Pameran atau Unjuk Kerja Pameran seni adalah suatu kegiatan untuk menyajikan karya seni dengan sedemikian rupa. Hal ini dapat membuat karya seni menjadi lebih menarik sehingga dapat diapresiasi oleh masyarakat luas. Setiap orang yang mengelola pameran berkewajiban untuk menyajikan atau menampilkan seluruh karya yang ada dengan mempertimbangkan berbagai sudut pandang.net

Pertimbangan tersebut meliputi penataan artistik, kenyamanan dalam menjelajah, kuratorial, dan berbagai rangkaian acara pendukung, seperti pembukaan, penutupan, dan bincang-bincang seniman. Acaranya sendiri dapat diadakan di berbagai tempat, seperti galeri, ruang pameran, sekolah, kampus, bahkan ruang terbuka (luar ruangan). Inti dari pameran adalah pengorganisasian atau konstruksi ruang dan serangkaian kegiatan pendukung yang terencana. Hal ini agar pameran dapat mengomunikasikan karya seni dengan baik kepada masyarakat luas.

Kita dapat menerapkan banyak pilihan desain dekorasi ruangan untuk pameran seni rupa. Tentu saja jika ruangannya ada di aula atau ruangan yang cukup luas perlu dekorasi agar terlihat menarik. Penataan dan pemilihan dekorasinya juga harus tepat. Kita harus memastikan bahwa pameran yang diadakan sebagai momen kegiatan mengapresiasi karya seni tersebut sesuai yang diharapkan.

Penataan ruang pameran harus sedapat mungkin terlihat cantik dan menarik. Simak aspek-aspek penting dalam mempersiapkan ruangan pameran. Hal ini agar pameran dapat berjalan dengan baik dan lancar.

1. Manfaat Pameran Karya Seni

Salah satu manfaat dari pameran karya seni adalah meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengapresiasi karya seni. Kegiatan ini meningkatkan pemahaman dan kemampuan kita untuk melakukan penilaian yang objektif (adil) terhadap karya seni. Pameran ini juga dapat mempererat tali silaturahmi antarseniman.

Pameran seni rupa juga melatih tanggung jawab setiap orang yang terlibat langsung dalam kegiatan pameran dalam membuat perencanaan proyek seni yang lebih baik. Karya seni yang dihargai melalui pameran yang diselenggarakan dengan baik juga meningkatkan motivasi seniman untuk terus berkarya.

2. Tujuan Pameran Karya Seni

Tujuan diadakannya sebuah pameran seni rupa sangat bergantung pada keinginan dan visi penyelenggara. Namun, secara umum, tujuan pameran karya seni adalah sebagai berikut. 

a. Tujuan Komersial

Tujuan komersial berarti menjual karya seni. Karya seni memang tidak mudah untuk dijual, apalagi jika karyanya benar-benar eksperimental. Menjual karya seni memerlukan lebih banyak strategi, salah satunya adalah dengan mengadakan pameran yang sukses.

b. Tujuan Sosial dan Kemanusiaan

Dalam hal ini, hasil penjualan karya seni akan disumbangkan kepada pihak yang membutuhkan. Di samping itu, karya seni yang dipamerkan tidaklah dijual, tetapi dijadikan pajangan untuk menggugah hati para pengunjung untuk turut memberikan sumbangan melalui pameran seni yang diselenggarakan. Dengan demikian, pameran yang diselenggarakan lebih diarahkan untuk gerakan sosial ataupun kemanusiaan.

c. Tujuan Pendidikan

Salah satu tujuan pameran adalah menyebarkan informasi mengenai seni dan menjadi media promosi bagi karya seni itu sendiri. Penyebaran informasi tentunya berkaitan dengan pengetahuan dan pemahaman, bahkan keterampilan, yang pada dasarnya merupakan unsur utama dalam pendidikan. Hal tersebut menunjukkan keterkaitan antara penyelenggaraan pameran dan pendidikan seni, terlebih saat pameran secara eksplisit ditujukan untuk kepentingan pendidikan. Bahkan di luar itu pun, pameran bermanfaat sebagai alih informasi mengenai seni karena dalam setiap penyelenggaraannya selalu diselipkan deskripsi mengenai hal-hal terkait karya seni yang ditampilkan.

Tujuan utama dari sebuah pameran karya seni adalah mendapatkan pengakuan dan umpan balik sebanyak mungkin. Pameran yang tertata dengan baik membuat pengunjung sadar dan mengapresiasi sepenuhnya karya tersebut. Pengakuan maksimal yang dihasilkan oleh pameran sangat memudahkan tercapainya tujuan lain yang diinginkan, seperti komersial, sosial, dan pendidikan. 3. Membuat Ruang Pameran yang Kreatif

Pameran merupakan sarana bagi para seniman atau perajin untuk mengekspresikan kreasi atau produk yang diciptakannya. Saat ini, sudah banyak masyarakat yang datang dan tertarik dengan pameran karya seni. Oleh karena itu, kita harus dapat menentukan pilihan yang tepat dalam mengelola pameran. Untuk menunjang hal tersebut, dekorasi menjadi bagian penting di dalamnya. Hal tersebut menuntut adanya perhatian khusus dalam beberapa hal, antara lain sebagai berikut.

  1. Pencahayaan

Salah satu unsur dekorasi pameran yang tak kalah penting adalah pencahayaan. Pencahayaan yang baik dapat membuat mata pengunjung nyaman. Gunakan lampu dengan desain yang unik, tetapi tidak berlebihan sehingga dapat menciptakan tampilan yang menarik.

b. Material yang Tepat

16 Selain pencahayaan, desain dekorasi pameran harus dipadukan dengan pemanfaatan material yang tepat. Cara ini wajib kita lakukan agar tampilan ruangan tampak menarik. Kita dapat menggunakan kayu dan batu alam untuk menjadi material atau properti yang mampu memberikan kesan unik pada pameran. Barang-barang yang tidak terpakai juga bisa difungsikan menjadi pendukung dekorasi pameran, seperti pipa PVC.

C. Penataan Bingkai Displai Sesuai Ukuran

Jika kita mendekorasi ruang pameran, kita perlu memilih bingkai yang sesuai dengan ukuran karya seni yang akan ditampilkan. Pastikan untuk menempatkan bingkai sesuai dengan ukurannya. Selain itu, desain dekorasi yang tepat membuat ruangan menjadi hidup dan berwarna. Pengunjung pameran juga tidak akan bosan. Kita dapat menempatkan lukisan berukuran besar di area kosong atau area yang lebih luas sehingga ruangan pameran akan terlihat lebih luas.

4. Persiapan Pameran

Dalam menyelenggarakan pameran seni, perlu dilakukan. persiapan khusus. Persiapan tersebut meliputi hal-hal berikut. a. Perencanaan Kerja Kepanitiaan

Penyelenggaraan pameran seni merupakan puncak dari pelaksanaan dan penyusunan rencana yang telah dibuat sebelumnya. Kegiatan pameran akan berjalan baik jika seluruh panitia berkontribusi dan berkomitmen untuk bekerja sama menyukseskan pameran.

b. Penataan Ruang Pameran

Penataan ruangan pameran dilakukan sesuai dengan denah yang telah disiapkan sebelumnya. Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan ruang pameran seni, antara lain sebagai berikut.

1) Karya seni dengan corak warna yang kuat tidak ditempatkan di dekat komposisi warna yang halus atau lembut. Hal ini untuk memastikan bahwa karya yang dibuat dengan komposisi warna yang lembut tidak dibandingkan dengan warna yang lebih terang.

2) Karya dengan komposisi berwarna terang sebaiknya tidak ditempatkan di ruangan yang gelap karena akan melemahkan warna visualnya.

3) Pencahayaan tidak boleh menyilaukan mata pengunjung karena akan membuat penglihatan tidak nyaman.

4) Penempatan karya seni harus ditempatkan hampir setinggi mata pengunjung, tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah. 5) Jika pemasangan karya harus lebih tinggi dari pengunjung, miringkan karya ke bawah agar dapat dilihat dengan lebih baik dari bawah.

6) Tempatkan beberapa dekorasi pendukung lain, seperti pot bunga atau benda lainnya agar ruangan terlihat lebih segar dan indah.

7) Tempatkan karya seni tiga dimensi di atas properti yang dapat dilihat dari berbagai sudut.

8) Karya seni dikelompokkan berdasarkan ukuran.

9) Perhatikan suhu ruangan, pastikan terdapat ventilasi yang baik atau gunakan pendingin udara jika perlu.

10) Sediakan tempat sampah, terutama di area yang tersedia jajanan.

c. Pembukaan Pameran

Pameran diawali dengan pembukaan pameran yang biasanya ditandai dengan sambutan dari ketua panitia penyelenggara, kurator, dan pihak-pihak lain yang terlibat dalam acara pameran karya seni tersebut. Pembukaan pameran merupakan perayaan dan penegasan bagi seluruh peserta pameran, baik panitia, seniman, maupun pengunjung, bahwa pameran telah dimulai dan akan dikunjungi oleh khalayak yang lebih luas.

Uji Pemahaman 2.2

hed sillasa

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas dan benar.

  1. Jelaskan berdasarkan pemahamanmu, makna dari pameran karya seni.

  2. Jelaskan fungsi dari pameran karya seni.

  3. Jelaskan tujuan sosial dari pameran karya seni.

  4. Jelaskan hal-hal yang harus diperhatikan dalam pameran karya seni.

  5. Jelaskan tempat-tempat yang dapat dijadikan lokasi untuk pameran karya seni.

Tugas Pendalaman 2.2

Setelah kamu mempelajari tentang dekorasi pameran karya seni, kerjakanlah tugas berikut.

  1. Bentuklah kelompok yang terdiri atas 8 orang peserta didik.

  2. Buatlah rencana persiapan desain pameran karya seni, rancanglah hal- hal berikut.

  • Susunan anggota kepanitiaan.

  • Penataan ruangan dan dekorasi pameran (pencahayaan, material dekorasi, dan bingkai properti).

  • Rencana pembukaan pameran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar